
Jakarta (UNAS) – Dalam upaya menghidupkan kembali semangat kebangsaan di kalangan generasi muda, Universitas Nasional (UNAS) melalui Biro Kemahasiswaan (Biromawa) kembali menggelar kegiatan “Pancasila Berbicara: Dari Layar ke Nyata” pada Senin (21/7), bertempat di Aula Blok A Lantai IV, Kampus UNAS Pejaten.
Kegiatan ini merupakan puncak dari tugas akhir mata kuliah Pendidikan Pancasila, di mana mahasiswa menampilkan hasil karya mereka dalam bentuk film pendek, video kampanye sosial, drama tematik, orasi kebangsaan, hingga presentasi kreatif. Berbagai karya tersebut tidak hanya menyuarakan nilai-nilai Pancasila, tetapi juga merefleksikannya dalam tindakan nyata yang dekat dengan persoalan sosial.
Dengan mengusung tagline “Refleksi Nilai, Aksi Nyata, Generasi Berdaya”, acara ini menjadi wadah ekspresi sekaligus pembentukan karakter mahasiswa sebagai agen perubahan. Kegiatan ini tidak hanya bersifat akademik, melainkan juga menjadi ruang untuk membumikan Pancasila sebagai nilai hidup yang relevan di tengah tantangan zaman.
Ketua pelaksana kegiatan, Novita, berharap agar acara ini dapat menjadi penghubung antara pemahaman teori dan praktik lapangan.
“Melalui tema ini, kita diajak untuk tidak menjadikan Pancasila sekadar wacana di ruang kelas, tetapi benar-benar mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya, pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila semakin kuat dan memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Kepala Biromawa UNAS, Kamarudin Salim, S.Sos., M.Si., atas dukungan yang diberikan sejak tahap persiapan hingga pelaksanaan acara.
Dalam sambutannya, Kamarudin Salim menekankan pentingnya ruang kreativitas untuk membentuk mahasiswa yang kritis, adaptif, dan berakar pada nilai kebangsaan.
“Saya selalu mendukung penuh inisiatif seperti ini. Dari ruang-ruang inilah kepercayaan diri dan kepemimpinan mahasiswa tumbuh. Pendidikan bukan hanya soal teori, tetapi juga kesiapan menghadapi perubahan dan tantangan sosial,” ujarnya.
Salah satu sesi yang paling menarik perhatian peserta adalah talkshow dan diskusi interaktif bertema “Implementasi Pancasila terhadap Isu-Isu yang Tidak Terkekang oleh Zaman.” Sesi ini mengajak mahasiswa untuk mengkaji relevansi Pancasila dalam konteks sosial, politik, dan budaya masa kini.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada para narasumber serta sesi foto bersama. (SAF)