Logo MPR

Ajang internasional tersebut menjadi wadah kreativitas dan inovasi mahasiswa ASEAN di bidang industri kreatif digital. Kompetisi bergengsi ini diikuti oleh peserta dari lima negara, yaitu Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, Thailand, dan Myanmar. DICE 3.0 menghadirkan empat kategori utama, yakni:

  1. Film pendek
  2. Animasi
  3. Gim interaktif
  4. Virtual reality

Tim UNAS yang tampil di kategori film pendek beranggotakan:

Mereka dibimbing oleh dosen sekaligus mentor, Raden Daniel Wisnu Wardana, S.IP., M.F.Tv., dari Program Studi Ilmu Komunikasi.

Karya film berjudul Final Drop dinilai mampu menghadirkan kekuatan cerita, kreativitas visual, serta kepekaan isu yang relevan dengan tantangan generasi muda di era digital. Prestasi ini menjadi bukti kontribusi mahasiswa Indonesia dalam memperkuat peran anak muda ASEAN di ranah perfilman kreatif.

Acara penutupan pada 3 September 2025 berlangsung meriah dengan dihadiri berbagai perwakilan negara peserta. Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia, Datuk Seri Dr. Zambry Abdul Kadir, secara resmi menutup rangkaian kegiatan. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara untuk memperkuat inovasi digital dan mendorong lahirnya generasi kreatif berdaya saing global.

Digital Innovation Creativepreneur 3.0 bukan sekadar kompetisi, melainkan ruang kolaborasi untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan kreatif mahasiswa ASEAN. Inisiatif ini akan terus menjadi penggerak lahirnya karya-karya digital yang mampu menjawab tantangan masa depan,” ujar Datuk Seri Dr. Zambry Abdul Kadir.

Sementara itu, Daniel menilai ajang ini tidak hanya menguji kreativitas dan keterampilan mahasiswa dalam produksi konten, tetapi juga menjadi bahan evaluasi untuk peningkatan pembelajaran di kampus. “Ajang ini penting bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan mereka agar lebih baik lagi ke depan,” jelas Daniel.

Melalui kegiatan ini, UniSZA menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan wadah bagi mahasiswa ASEAN dalam mengembangkan kreativitas, membangun jejaring internasional, serta memperkuat posisi kawasan dalam industri kreatif global.(***)