Logo MPR

Ketua LPPM UNAS Dr. Ir. Nonon Saribanon, M.Si., menyatakan bahwa pelatihan ini dilaksanakan dengan memanfaatkan potensi yang ada di Kelurahan Kalibaru, yaitu adanya limbah serbuk kayu. Ia melanjutkan, limbah kayu yang terdapat di Kelurahan Kalibaru sangat potensial untuk menjadi media tanam budidaya jamur tiram.

“Kegiatan pelatihan budidaya jamur tiram ini, dilakukan dengan memanfaatkan potensi yang ada di Kelurahan Kalibaru, dengan banyaknya pengusaha yang bergerak di bidang pengolahan kayu. Untuk itu, limbah serbuk kayu yang dihasilkan, sangat potensial dimanfaatkan sebagai media tanam budidaya jamur tiram,” kata Nonon.

Nonon melanjutkan bahwa pelatihan yang bekerja sama dengan PT PLN Indonesia Power UBP Priok ini merupakan salah satu konsep kampus berdampak, dimana suatu perguruan tinggi harus mampu melakukan aksi nyata yang berdampak, salah satunya adalah dampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Dengan begitu maka konsep perguruan tinggi berdampak diharapkan dapat terwujud, antara lain dengan mendukung upaya-upaya pengembangan masyarakat” ujarnya.

Sementara itu, Community Development Officer (CDO) PT PLN Indonesia Power UBP Priok Isfan Fajar Sukarno mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan di wilayah Kalibaru dan menemukan potensi yaitu limbah serbuk kayu. Ia pun berinisiatif untuk menggandeng akademisi untuk membantu memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat.

“Dari hasil pemetaan sebelumnya, kita bisa membuat salah satunya adalah budidaya jamur, dan kami mengajak Universitas Nasional untuk bekerja sama, yang diharapkan dengan menggandeng para akademisi, kami dapat merumuskan solusi, bagaimana permasalahan yang ada di masyarakat, menjadi sebuah potensi yang bernilai ekonomi,” pungkas Fajar yang juga Pengelola Program Kerjasama antara Indonesia Power dengan Universitas Nasional.

Selain memberikan pelatihan, PT PLN Indonesia Power UBP Priok juga telah membangun rumah jamur untuk menyimpan jamur tiram yang sudah siap produksi. Rumah Jamur tersebut berada di pinggir kolam retensi dengan ukuran 2,6 m x 6 m, yang didesain oleh tim Universitas Nasional.

Adapun dalam pelatihan ini juga diisi dengan pemberian materi oleh ahli jamur UNAS Dra. Noverita, M.Si., yang juga Ketua Program Studi Biologi. Sementara pada sesi praktik, warga RW 06 diberi pelatihan terkait dengan pembuatan media jamur, proses sterilisasi, dan inokulasi bibit jamur. Selanjutnya, warga juga dapat melihat  penyimpanan jamur di rumah jamur, dan cara pemeliharaannya sampai berproduksi.

Kegiatan ini juga mengajak tiga mahasiswa/i dari program studi biologi dan program studi agroteknologi untuk membantu para warga dalam proses budidaya jamur tiram.

Lurah Kalibaru Rusmin turut menyampaikan terima kasih kepada Indonesia Power UBP Priok serta UNAS yang telah menginisiasi pelatihan budidaya jamur tiram. Ia menambahkan bahwa budidaya jamur tiram ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam rangka meningkatkan perekonomian warga khususnya RW 06 Kalibaru.

Rusmin juga mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai dukungan kepada pemerintah dalam rangka mewujudkan program ketahanan pangan. “Ini merupakan bagian bagaimana Kalibaru turut serta mendukung pemerintah dalam rangka mewujudkan program ketahanan pangan yang sekaligus meningkatkan ekonomi warga Kelurahan Kalibaru melalui kegiatan budidaya jamur tiram,” ucap Rusmin saat ditemui di sela-sela pelatihan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua RW 06 Kelurahan Kalibaru Abdul Karim juga turut menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan untuk menjadi wilayah budidaya jamur tiram. Ia pun berharap budidaya jamur ini dapat memberikan nilai tambah ekonomi kepada warga RW 06. “Harapannya nanti bisa memberikan nilai tambah ekonomi kepada masyarakat,” katanya. (*DMS)