Jakarta (UNAS) – Kurikulum adalah inti dari sebuah program pembelajaran. Oleh karena itu, kurikulum harus dirancang, diimplementasikan, dan dievaluasi secara dinamis untuk mengikuti perkembangan zaman, serta kebutuhan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Seni (IPTEKS), dan dunia kerja.

Kurikulum pendidikan tinggi dirancang untuk memastikan lulusan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Dengan menerapkan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE), UNAS berkomitmen untuk mencetak lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja.

Sebagai bagian dari komitmen ini, Badan Penjaminan Kurikulum Universitas Nasional (BPK UNAS) mengadakan Workshop Pendampingan Kurikulum pada tanggal 26-27 Agustus 2024 di Aula Blok 1 Lt. 4 UNAS. Kegiatan ini ditujukan untuk penyempurnaan dan implementasi kurikulum KKNI berbasis OBE.

Workshop ini dihadiri oleh Wakil Rektor UNAS Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Prof. Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M., Kepala Badan Pengembangan Kurikulum UNAS, Dr. Heni Jusuf, S.Kom., M.Kom., serta Tim Ahli Kurikulum Dikti, Dr. Ir. Syamsul Arifin, M.T. Para Dekan, Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi, dan Dosen yang bertanggung jawab atas kurikulum juga ikut berpartisipasi.

Prof. Suryono menyampaikan bahwa workshop ini merupakan bagian dari upaya UNAS untuk mematuhi Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 3 Tahun 2020, yang mengharuskan semua perguruan tinggi menerapkan Kurikulum Berbasis OBE. “Kami berharap, setelah workshop ini, para dosen dan pimpinan program studi dapat segera mengimplementasikan kurikulum yang telah disempurnakan pada tahun akademik 2024/2025,” ujar Prof. Suryono.

Beliau juga menambahkan bahwa UNAS berencana untuk melakukan pendampingan lebih lanjut, terutama bagi program magister, untuk memastikan kurikulum yang diterapkan benar-benar relevan dan efektif. Dengan adanya workshop ini, UNAS menunjukkan komitmen kuat untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan lulusannya memiliki daya saing tinggi di dunia kerja. (MPR)