Logo MPR

Turut hadir Rektor UNAS Dr. Drs. El Amry Bermawi Putera, M.A., Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt., Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, Wakil Duta Besar Malaysia Farzami Sakawi, Kepala Biro Administrasi Kerja Sama Dr. Irma Indrayani, S.I.P., M.Si., Dekan Fakultas Biologi dan Pertanian Dr. Fachruddin Mangujaya, M.Si., serta dosen dan mahasiswa UNAS.

Dalam sambutannya, Rektor UNAS menyampaikan bahwa kegiatan ini mencerminkan semangat kolaborasi lintas bangsa dalam menjawab tantangan perubahan iklim global.

“Kegiatan ini bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi menanam harapan untuk masa depan. Mangrove menyimpan karbon lima kali lebih besar dibandingkan hutan daratan dan menjadi benteng alami bagi masyarakat pesisir,” ujarnya.

Rektor juga mengapresiasi Kedutaan Besar Malaysia atas kolaborasi yang terjalin serta dukungan berbagai pihak, termasuk TNI AL Komando Armada I, Klub Indonesia Hijau, dan komunitas Kampung Bahari Nusantara.

“Kami berterima kasih kepada Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan seluruh pihak yang mendukung. Semoga inisiatif ini menjadi contoh nyata kolaborasi lintas sektor untuk masa depan bumi yang lebih hijau,” tambahnya.

Sementara itu, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, menekankan pentingnya kerja sama regional dalam menghadapi krisis iklim.

“Kami percaya kerja sama seperti ini menjadi model sinergi antara perguruan tinggi, lembaga diplomatik, dan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim,” tuturnya.

Kegiatan penanaman mangrove ini juga melibatkan mahasiswa UNAS serta universitas mitra dari Malaysia untuk memperkuat aksi nyata dalam restorasi ekosistem pesisir dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi alam.

Ketua pelaksana kegiatan yang juga Dekan Fakultas Biologi dan Pertanian UNAS, Dr. Fachruddin Mangujaya, M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini meliputi pelatihan perawatan mangrove serta sosialisasi manfaat ekologis dan ekonominya.

“Program ini menjadi bagian dari komitmen Universitas Nasional untuk menanamkan nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat dan riset berbasis konservasi,” jelasnya.

Ia berharap penanaman 10.000 bibit mangrove ini dapat memulihkan fungsi ekologis kawasan pesisir sebagai benteng alami terhadap abrasi dan intrusi air laut, meningkatkan kesadaran masyarakat dan mahasiswa tentang pentingnya konservasi, serta memperkuat hubungan bilateral Indonesia–Malaysia melalui aksi nyata di bidang lingkungan hidup. (DMS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *