Logo MPR

Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Ns. Intan Asri Nurani, M.Kep., Sp.Kep.Kom., menyampaikan bahwa sebanyak 27 calon mahasiswa profesi ners siap mengikuti proses pembelajaran. Sebelum memasuki lahan praktik, mereka telah melalui program pengayaan di sepuluh stase sebagai bekal menghadapi lapangan.
“Mahasiswa akan menempuh sepuluh persen pembelajaran langsung di lahan praktik. Harapan kami, mereka dapat menjalani proses pendidikan selama satu tahun ini dengan sungguh-sungguh serta menjaga nama baik profesi dan almamater,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan, Jenny Anna Siauta, S.ST., M.Keb., menjelaskan bahwa terdapat 98 mahasiswa yang mengikuti sumpah janji. Sebelumnya, para mahasiswa diwajibkan mengikuti matrikulasi dan program pengayaan sebagai persiapan sebelum memasuki lahan praktik.
“Seluruh mahasiswa sudah memiliki pengalaman dasar. Harapan kami, lulusan nanti unggul tidak hanya dalam kompetensi kebidanan, tetapi juga penguasaan teknologi, sehingga mampu mewujudkan cita-cita mendukung Indonesia Emas,” ungkapnya.

Dekan FIKES, Prof. Dr. Retno Widowati, M.Si., menekankan pentingnya tata nilai dan kemampuan dasar yang dimiliki mahasiswa. Menurutnya, bekal akademik yang diperoleh di perkuliahan akan semakin lengkap ketika diterapkan dalam praktik langsung di rumah sakit.
“Nilai-nilai yang ditanamkan di FIKES akan menjadi landasan utama mahasiswa dalam menjalani profesi kesehatan dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.

Ketua DPD PPNI Jakarta Selatan, Ns. Iwan, S.Kep., turut menegaskan bahwa profesi kesehatan adalah pekerjaan yang langsung bersentuhan dengan pasien, sehingga menuntut kesiapan kompetensi tidak hanya secara teori, tetapi juga keterampilan nyata di lapangan.
“Kompetensi harus dijadikan dasar agar para calon ners dan bidan mampu bersaing secara profesional,” jelasnya.

Senada dengan itu, Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Udur Diana Tumanggor, S.ST., M.Keb., menyampaikan bahwa ucap janji dan sumpah kepaniteraan bukan sekadar seremonial, melainkan komitmen yang harus dijaga.
“Janji yang diucapkan hari ini adalah awal menjaga etika dan profesionalisme dalam praktik keperawatan maupun kebidanan. Bidan dan ners harus selalu berpegang pada kode etik sebagai pondasi menjaga kehormatan profesi. Bekerjalah dengan hati, jangan sampai almamater tercoreng. Bersama-sama, kita bisa maju,” pesannya.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu melangkah dengan mantap dalam menjalani praktik profesi, serta menjadi tenaga kesehatan yang unggul, beretika, dan berintegritas tinggi. (TIN)