Jakarta (UNAS) – Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-75 Universitas Nasional (UNAS), Türkiye Bilim Center UNAS resmi diresmikan pada Kamis, 26 September 2024, bertempat di Auditorium Cyber UNAS. Acara ini mengusung tema “Strengthening Bilateral Relations Between Turkey and Indonesia Through Education, Economy, and Cultural Diplomacy” yang bertujuan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki melalui berbagai inisiatif kolaboratif.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Rektor UNAS, Dr. El Amry Bermawi Putera, kepada Duta Besar Turki untuk Indonesia, Prof. Talip Kucukcan. Kegiatan dilanjutkan dengan peresmian Türkiye Bilim Center serta penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UNAS dan pihak Turki. Setelah peresmian, acara berlanjut dengan seminar internasional.

Seminar ini menghadirkan narasumber terkemuka seperti Dr. Cemal Sahin (Direktur Yunus Emre Enstitüsü), Dicky Rachmat Pauji, Ph.D. (Alumni UNAS), Hendy Setiono (CEO Baba Rafi Enterprise), Dr. Alan Ayhan Bayrak (Wakil Presiden MUSIAD Indonesia), dan Mohammad Ammar Faqihuddin (Ketua MUSIAD Muda Indonesia). Moderator seminar adalah Sonya Mustikasari, M.Si. untuk sesi pertama, dan Nur Rafiza Putri, M.Si. untuk sesi kedua. Seminar ini dihadiri oleh 230 mahasiswa UNAS.

Kepala Pusat Studi Turki, Dela Anjelawati, S.I.Kom., M.A., dalam sambutannya menjelaskan bahwa Türkiye Bilim Center didirikan dengan misi memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki melalui kerja sama di bidang pendidikan, ekonomi, dan budaya. Sebagai pusat studi Turki pertama di Indonesia, keberadaan pusat ini merupakan langkah awal UNAS dalam menjadi institusi terdepan yang mempelajari budaya, sejarah, serta isu-isu kontemporer Turki di Indonesia.

“Kegiatan ini adalah momen penting dalam meresmikan Türkiye Bilim Center sebagai simbol konkret dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki,” ungkap Dela.

Rektor UNAS, Dr. El Amry Bermawi Putera, dalam pidatonya menekankan pentingnya kolaborasi yang didasarkan pada kepercayaan dan pemahaman bersama antara kedua negara. “Kolaborasi ini terwujud melalui sinergi nilai-nilai dan budaya yang kita miliki, dan untuk menjaga hubungan ini diperlukan komitmen serta kontribusi dari berbagai pemangku kepentingan,” jelasnya.

Dr. El Amry berharap, acara ini dapat berdampak nyata terutama di bidang pendidikan dan ekonomi melalui penelitian bersama serta pengembangan perusahaan rintisan yang berkelanjutan. “Semoga kegiatan ini menjadi awal kerja sama yang produktif dan bermanfaat bagi kedua negara,” tambahnya.

Duta Besar Turki, Prof. Talip Kucukcan, juga menyampaikan pentingnya hubungan historis antara Indonesia dan Turki, yang telah terjalin jauh sebelum pembentukan negara modern. “Hubungan diplomatik dan budaya antara kedua bangsa telah berlangsung lebih dari satu abad, dan fondasi kuat ini terus menjadi dasar bagi perkembangan hubungan di bidang ekonomi, pendidikan, dan diplomasi budaya,” ujarnya.

Selain seminar internasional, acara ini juga menandai peresmian Türkiye Bilim Center sebagai wadah kajian ilmiah mengenai Turki dalam konteks pendidikan, budaya, dan teknologi. Simbolisnya, Duta Besar Talip Kucukcan memukul gong tiga kali, yang menandai dimulainya era baru kolaborasi internasional yang lebih intensif antara Indonesia dan Turki, khususnya dalam bidang riset dan inovasi. (MPR)