Jakarta (UNAS) – LLDikti Wilayah III berkolaborasi dengan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ) untuk menyelenggarakan Kegiatan Rapat Koordinasi Kehumasan 2024 yang mengangkat tema “Sinergi Kehumasan Perguruan Tinggi dan Pemerintah Dalam Mendukung Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi”. Rakor Kehumasan ini dirancang secara khusus untuk mengulas aspek-aspek kunci peran humas dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan tinggi.
Melihat dari fokus tersebut, LLDikti Wilayah III mengundang Peguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di lingkungan LLDikti Wilayah III dengan 125 Perguruan Tinggi Swasta secara luring dan 127 Perguruan Tinggi Swasta secara daring. Humas pada Perguruan Tinggi Swasta yang belum berakreditasi Unggul menjadi concern utama untuk dapat diberikan masukan dan sudut pandang baru tentang efektivitas kinerja Humas dalam mendukung kebijakan Pemerintah terkait akreditasi Perguruan Tinggi.
“Humas itu penting sekali bahkan saat saya mengawali sebagai rektor salah satu fokus saya adalah mengenai masalah kehumasan ini, intinya produk yang baik, sebaik apapun itu kalau Humasnya jelek maka produknya juga akan jelek. Jadi Humas mempunyai peran penting dalam bidang komunikasi untuk mewujudkan Perguruan Tinggi yang maju dan unggul.” ujar Bapak Rektor UAJ, Prof. Dr. dr Yuda Turana, Sp. S (K) dalam sambutannya.
Kolaborasi dan diskusi yang terbuka di dalam rakor ini menghasilkan gagasan dan strategi yang inovatif untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan tinggi di lingkungan LLDikti Wilayah III. Humas PTS aktif berpartisipasi, bertukar pikiran, dan berkolaborasi secara sinergis demi mencapai visi bersama. Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah III, Bapak Noviyanto, S.T., MMSI., menyampaikan agar “Rakor Kehumasan ini dapat menjadi langkah strategis dalam membekali humas PTS agar tangguh dan responsif di tengah kompleksitas tugas dan tantangan zaman dalam mensosialisasikan kebijakan pemerintah, memberikan pelayanan informasi yang efektif, dan menjadi mediator proaktif dalam menjembatani kepentingan lembaga dengan publik.”
Dinna Handini, S.Sos. M.Ikom, Pranata Humas Ahli Muda Ditjen Diktirisktek, dan Dr.rer.nat. Agustina Dwi Retno Nurcahyanti, S.Si., M.Si., M.Sc, Sekertaris Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, melengkapi Rakor Kehumasan ini sebagai narasumber yang kompeten pada sesi yang pertama dengan menitikberatkan pembahasan peran humas Perguruan Tinggi dalam Mendukung Kebijakan Pemerintah terkait Akreditasi Perguruan Tinggi dan Keterbukaan Informasi Publik. Kedua narasumber menyoroti pentingnya dukungan pemimpin dalam mendongkrak kinerja humas dalam fungsi membentuk, meningkatkan, memelihara citra, dan reputasi positif pemerintah dengan menyediakan informasi tentang kebijakan, program, dan kegiatan instansi. Selain itu, meningkatkan komunikasi serta relasi kedekatan juga harus digeluti betul oleh seorang humas baik kepada pihak internal maupun eksternal.
Pada sesi yang kedua, kombinasi narasumber kompeten lainnya antara Doddy Zulkifli Indra Atmaja, S.Ikom., M.Si, Pranata Humas Ahli Muda Ditjen Diktirisktek, dan Yohanes Enggar, Editor Kompascom dan Assistant Manager KG Media Content, mengupas tentang Manajemen Isu dan Strategi Komunikasi dalam Krisis. Humas PTS perlu lebih aware untuk memahami misi dan nilai perguruan tinggi masing-masing serta membangun strategi komunikasi pada masa krisis yang mungkin dihadapi kelak. Menjaga hubungan dengan media akan menjadi salah satu keuntungan yang didapat oleh humas dalam rangka menyebarluaskan informasi, atau menjadi pintu awal tersampaikannya pesan dengan baik. Dunia terus berubah dengan cepat, diperlukan humas yang adaptif, kreatif, konsisten, dan ‘menyala’ di tengah krisis.
Moderator, Dr. phil. Lisa Esti dari UAJ menyimpulkan bahwa Humas PTS perlu berpartisipasi aktif, bertukar pikiran, dan berkolaborasi secara sinergis demi mencapai visi bersama. Momentum yang dibangun hari ini akan menjadi titik awal bagi kerjasama yang lebih erat dan berkelanjutan antara LLDikti Wilayah III dan para humas Perguruan Tinggi Swasta. Belajar berinovasi dalam komunikasi krisis menjadi hal yang tak terhindarkan. Dengan mengembangkan strategi komunikasi krisis yang transparan, kita dapat menjaga reputasi Perguruan Tinggi dan meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul akibat krisis yang mungkin dihadapi oleh Perguruan Tinggi. (***)
Sumber : Humas LLDikti Wilayah III