Jakarta (UNAS) – Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Nasional (UNAS), menggelar seminar internasional bertajuk “Prospek Bahasa Indonesia di Dunia” pada Jumat, 9 Agustus 2024, di Exhibition Hall UNAS. Seminar ini bertujuan untuk menekankan kepada mahasiswa bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa penting yang telah diakui oleh PBB.

“Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa dunia ke-10. Pengakuan ini membawa dampak signifikan bagi kita sebagai bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia memberikan fasilitas sebagai alat komunikasi antarbangsa, sehingga penggunaan kalimat, tata bahasa, dan kosakata harus diperhatikan,” ujar Dekan FBS, Dr. Somadi, M.Pd.

Seminar internasional ini menghadirkan pembicara utama, Dr. Djusmalinar, seorang dosen Bahasa Malaysia dari Prince of Songkla University, Pattani Campus, yang juga merupakan alumni Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional. Dr. Djusmalinar menjelaskan bahwa salah satu prospek Bahasa Indonesia di dunia adalah penetapannya sebagai bahasa yang digunakan di UNESCO pada tahun 2023. “Bahasa Indonesia kini telah menjadi salah satu bahasa yang digunakan di UNESCO, dan bahasa ini semakin berkembang di Thailand Selatan dengan dukungan dari KBRI dan Konsulat Indonesia,” paparnya.

Lebih lanjut, Dr. Djusmalinar mengungkapkan bahwa pengiriman pelajar, guru, dan dosen ke Thailand melalui Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) merupakan langkah awal dalam memperluas penyebaran Bahasa Indonesia. “Saat ini, diaspora Indonesia masih menggunakan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi di lingkungan mereka. Pengiriman guru dan pelajar ke sekolah-sekolah di luar negeri merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan Bahasa Indonesia secara lebih luas,” tutupnya. Peserta seminar ini adalah mahasiswa calon lulusan Fakultas Bahasa dan Sastra, yang juga mengikuti acara ini sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). (MPR)