Jakarta (UNAS) – Program Studi Ilmu Politik Universitas Nasional (UNAS) menggelar diskusi publik bertajuk “Pilkada Serentak Maluku Utara, Politik Seadanya, Berkawan Selamanya” di Ruang Seminar Selasar, Selasa (05/11). Diskusi ini bertujuan menciptakan suasana Pilkada Serentak yang damai dan harmonis di Provinsi Maluku Utara, yang pada tahun 2024 akan menjadi salah satu wilayah yang menyelenggarakan pilkada serentak bersama daerah lainnya di Indonesia.
Kegiatan tersebut terselenggara berkat kolaborasi antara Bawaslu Provinsi Maluku Utara, GP NUKU (Gerakan Pemuda Nuku), dan FOMATIKA Jakarta. Dalam sambutannya, Presiden GP NUKU, Djusman Hi Umar, menyatakan bahwa forum ini menjadi sarana penting untuk memastikan pelaksanaan pilkada berjalan dengan aman. “Menurut data Bawaslu, Maluku Utara tercatat sebagai provinsi dengan tingkat kerawanan ketiga tertinggi setelah Sulawesi Utara dan Jakarta. Padahal, dalam tiga tahun terakhir, Maluku Utara diakui sebagai salah satu provinsi paling bahagia,” ungkap Djusman.
Ia menegaskan bahwa pilkada adalah momentum politik yang harus dijaga agar tidak merusak persatuan. “Politik hanya berlangsung sementara, tetapi persaudaraan harus selamanya. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyambut pesta demokrasi ini dengan penuh kedamaian dan diskusi yang sehat,” tambahnya.
Dekan FISIP UNAS, Dr. Erna Ermawati Chotim, M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kontribusi UNAS dalam mendukung Pilkada Serentak yang damai di Maluku Utara. “Kedamaian selama proses pilkada adalah hal yang esensial. Jika pilkada di Maluku Utara berlangsung aman, maka stabilitas di Indonesia juga akan terjaga,” ujar Erna. Ia juga mengungkapkan harapannya agar diskusi ini menjadi awal yang baik bagi kerja sama antara Prodi Ilmu Politik FISIP UNAS dan mitra-mitra strategis seperti Bawaslu, GP NUKU, dan FOMATIKA Jakarta.
Diskusi dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh para ahli, termasuk Pakar Hukum Tata Negara, Prof. Dr. Margarito Kamis, S.H., M.Hum.; Peneliti dari Politika Research & Consulting (PRC), Muhammad Alfan Ardillah; Komisioner Bawaslu Provinsi Maluku Utara, Rusli Saraha, S.E., M.A.P.; dan Dosen Ilmu Politik FISIP UNAS, Dr. Safrizal, S.IP., M.Si. Para narasumber membahas pentingnya menjaga integritas dan keamanan selama proses pilkada serta strategi mencegah potensi konflik yang dapat merusak persatuan di Maluku Utara.(MPR)