
Jakarta (UNAS) – Program studi Biologi kembali melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) bagi mahasiswa angkatan 2022. Pada tahun ini, KKL dilaksanakan di Kampung Wisata Paniis, Desa Taman Jaya, Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten mulai Sabtu sampai Kamis, 31 Mei – 5 Juni 2025. KKL Program studi Biologi mengangkat tema “Ekosistem dan Sosial Masyarakat: Membangun Harmoni Antara Alam dan Manusia” dan diikuti oleh 27 Mahasiswa/I, 5 Siswa SMAN 16 Pandeglang serta 7 Dosen.
Ketua Panitia KKL Astri Zulfa, S.Si., M.Si. mengatakan KKL merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa. KKL merupakan kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk terjun langsung dalam masyarakat. Melalui KKL, mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang telah diperoleh semasa di bangku perkuliahan, serta dapat belajar tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
“Semoga kegiatan KKL pada tahun ini bisa semakin meningkatkan keterampilan dari mahasiswa Prodi Biologi Universitas Nasional sehingga bisa menjadi lulusan yang terbaik. Kami juga berharap kedepannya mahasiswa dapat mendiseminasikan hasil penelitiannya melalui seminar dan juga meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menulis artikel. Sehingga harapannya hasil penelitian tersebut dapat berguna bagi masyarakat untuk mengungkapkan potensi-potensi keanekaragaman hayati yang ada di Kampung Paniis,” ujarnya saat diwawancarai Tim Humas UNAS, pada Senin, (2/6/2025).
Sementara itu, Ketua Program Studi Biologi Dra. Noverita, M.Si. menyatakan bahwa KKL ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun yakni pada semester genap dan memiliki bobot tiga SKS.
Adapun pemilihan lokasi di Kampus Paniis, Noverita menyebut bahwa Kampung Paniis berada pada lokasi yang strategis dimana disekitarnya terdapat laut dan hutan. “Lokasinya sangat strategis karena mewakili kondisi lingkungan, mulai dari laut kemudian juga ada hutan dan persawahan serta berdekatan dengan kawasan Ujung Kulon. Kemudian dilihat dari kondisi habitatnya sangat memungkinkan kita mendapatkan beragam jenis organisme baik dari hewan maupun tumbuhan,” katanya.
Pada KKL ini, terdapat lima kelompok studi dimana mahasiswa dibagi kedalam lima bidang sesuai dengan minat masing-masing. Adapun lima bidang tersebut yaitu (1) Bidang Etnobotani; Inventarisasi Tumbuhan Obat Berbasis Pengetahuan Lokal Masyarakat Kampung Paniis, (2) Bidang Jamur; Keanekaragaman Jamur Makro dan Potensinya di Kampung Wisata Paniis, dan (3) Bidang Herpetofauna; Keanekaragaman Herpetofauna di Kampung Paniis.
Kemudian, (4) Bidang Kelautan; Keanekaragaman Makroalga di Pantai Paniis Ujung Kulon, Banten Pasca Bencana Tsunami pada Tahun 2018, serta (5) Bidang Kesehatan Masyarakat; Evaluasi Kondisi Lingkungan Tempat Tinggal dan Kaitannya dengan Pertumbuhan Fisik Remaja.
Saat ditemui, Kepala Desa Taman Jaya Ade Sutonih menyambut baik kegiatan KKL yang diselenggarakan di Kampung Paniis. Menurutnya, dengan kegiatan seperti ini diharapkan dapat memotivasi pemuda untuk menimba ilmu ke jenjang yang lebih tinggi.
“Harapan saya dengan adanya KKL mahasiswa prodi Biologi Universitas Nasional di kampung Paniis ini, dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentunya atas apa yang telah dilakukan selama di Paniis baik itu dibidang lingkungan ataupun pendidikan sehingga masyarakat disini lebih mengenal lingkungannya dan mendapat ilmunya juga agar dapat dimanfaatkan dan dikembangkan oleh masyarakat,” ucapnya.
Salah satu siswa SMAN 16 Pandeglang yang mengikuti kegiatan KKL dikelompok studi Etnobotani Dzaki Rizkullah mengaku mendapatkan ilmu dan pengalaman baru terkait dengan jenis-jenis tumbuhan yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk obat. Ia pun berharap agar kegiatan KKL ini dapat terus dilakukan kedepannya.
“Pesan saya untuk program ini semoga bisa diteruskan dan bisa lebih banyak mengajak sekolah-sekolah yang berada di wilayah Pandeglang,” harap Dzaki. (*DMS)