Jakarta (Unas) – Pengembangan diri yang berkaitan dengan peningkatan skill peserta didik (mahasiswa) khususnya pada Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Nasional, bersifat dinamis dan berorientasi pada perkembangan kebutuhan dunia kerja. Pembelajaran juga diarahkan untuk mengembangkan profesionalisme, menstimulir kreativitas yang konstruktif dan bertanggung jawab. Untuk itu, dalam mencapai  sasaran yang dimaksud, implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi  harus dilakukan secara terencana, sistematis, konsisten  dan berkelanjutan.

Sebagai penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Prodi Agroteknologi melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Desa Jeruk, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah yang  berlangsung dari tanggal 16 – 25 Agustus 2022.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari proses pembelajaran bagi mahasiswa  Fakultas Pertanian Prodi Agroteknologi, melalui penelaahan mendalam permasalahan bidang pertanian di lapangan dan berupaya mengkaji secara sistematis dengan metodologi penelitian yang sesuai dan dapat  menyimpulkannya,” ujar Dekan Fakultas Pertanian Prof. Drs. Edy Yuwono, Ph.D. dalam keterangannya, Selasa (06/09/2022).

Ia juga mengatakan, dalam pengembangan ilmu, para peserta didik  tidak hanya diharapkan pandai dalam memahami bidang keilmuan secara teoritis saja, tetapi kemampuan menganalisis secara kritis jauh lebih penting.

Melalui bentuk pembelajaran semacam ini, para peserta didik dipacu untuk  melatih intuisi dan skill dalam bidang keilmuan sehingga akan terlahir calon-calon profesional muda yang lentur atas perubahan dan bertanggung jawab. “Diharapkan setelah lulus nanti, para sarjana lulusan Fakultas Pertanian akan siap bersaing pada dunia kerja  yang semakin kompetitif ”, ungkapnya.

Adapun tema KKL kali ini adalah  “Menggali Potensi Lokal Dalam Memajukan Pertanian melalui Pertanian Terpadu dan Berkelanjutan (Integrated and Sustainable Agriculture) untuk Mendukung Ketahanan Pangan”.

“Hal ini karena potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia begitu besar terutama tanamannya yang belum banyak dimanfaatkan secara optimal sehingga perlu digali dan dikelola secara arif agar lebih berdaya guna dan berkesinambungan dengan mengintegrasikan sumber-sumber daya alam yang ada sehingga dapat mendukung ketahanan pangan terutama di tengah-tengah ancaman krisis pangan dunia seperti saat ini”, kata Prof. Edy.

Secara khusus KKL ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan penalaran, keterampilan, dan mental mahasiswa terutama sebagai sarana aplikasi dari kemampuan akademik yang didapatkan dalam kegiatan perkuliahan, mengembangkan dan mengarahkan minat mahasiswa untuk mengkaji permasalahan di bidang pertanian di lapangan dan memberikan sarana bagi dosen dan mahasiswa untuk melaksanakan ketiga aspek dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah pengembangan profesionalisme, keterampilan dan mental mahasiswa sehingga dapat menjadi calon sarjana yang siap pakai, menjadi media promosi bagi Fakultas Pertanian Universitas Nasional khususnya dengan memperkenalkan kegiatan yang telah dilakukan.

KKL ini merupakan mata kuliah wajib di semester 6 bagi  mahasiswa Prodi Agroteknologi. Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Lapang (KKL) tahun ini  diikuti oleh sebanyak 46 mahasiswa prodi Agroteknologi serta dibimbing oleh dua dosen pembimbing lapangan yakni Ir. Etty Hesthiati, M.Si., dan Ir. Inkorena G.S Sukartono, M.Agr. kedatangan para peserta KKL dan dosen pembimbing disambut baik oleh Kepala Desa Jeruk Joko.

Dalam sambutannya, Joko menyampaikan rasa bangga kepada para mahasiswa yang masih mau bergelut di bidang pertanian karena menurutnya pertanian merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan bangsa. Ia juga sangat berterima kasih karena Desa Jeruk khususnya dukuh Dayu dipilih menjadi desa KKL bagi para mahasiswa dari Jakarta.

Kepala Desa juga menyatakan bahwa seratus persen penduduk Desa Jeruk adalah petani.  Artinya walaupun warganya ada yang menjadi ASN maupun profesi lain, namun mereka juga mempunyai lahan garapan maupun hewan peliharaan yaitu sapi dan kambing/domba sehingga bisa dikatakan 100% warga desa Jeruk adalah petani.

Ia juga mengatakan waktu kedatangan para rombongan mahasiswa saat ini sangat tepat karena warga sedang panen dan melakukan proses penanganan pasca panen tembakau yang menjadi komoditi andalan dari Desa Jeruk selain berbagai sayuran hortikultura seperti brokoli, kol, bunga kol, daun bawang, kentang, bawang merah, pakcoy, selada, dan wortel. yang tumbuh subur di sini.

Selama kegiatan KKL di desa Jeruk, mahasiswa tinggal dengan para petani yang tergabung dalam kelompok tani Sedayu Raharjo. Dalam kegiatannya, mahasiswa melakukan penelitian survei, berdiskusi dan belajar pertanian secara prakteknya di lapangan beserta para petani dan dibantu penuh pengurus dan anggota kelompok tani Sedayu Raharjo yang belum lama ini mendapat juara  dalam lomba korporasi kambing domba se-Provinsi Jawa Tengah.

Kunjungan Ilmiah

Serangkaian kegiatan yang merupakan bagian dari KKL adalah  kegiatan kunjungan ilmiah yang bertujuan menambah wawasan dan penjajakan kerjasama berkolaborasi dalam program Merdeka Belajar kampus Merdeka (MBKM) baik dalam bidang pengajaran maupun penelitian dan magang.

Kunjungan pertama adalah berkunjung ke Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Yogyakarta. Pada kunjungan ini rombongan mahasiswa KKL yang dipimpin Wakil Dekan Fakultas Pertanian Unas yang juga Ketua KKL Ir. Etty Hesthiati, M.Si., dan Ir. Inkorena G.S Sukartono, M.Agr., sebagai dosen disambut langsung dengan ramah oleh Dekan Fakultas Pertanian UPN Yogyakarta Dr. Ir. Budiarto, MP., beserta pimpinan Fakultas lainnya.

Budiarto menyampaikan bahwa kunjungan dari Fakultas Pertanian Unas merupakan kehormatan bagi UPN dan merupakan awal hubungan baik antara kedua belah pihak. Untuk itu UPN siap bekerja sama dan berkolaborasi dan akan ditindak lanjuti dengan melakukan penandatanganan kerja sama (MoU) dalam kegiatan-kegiatan Tri Dharma PT dalam skema MBKM.

Selain berkunjung ke institusi pendidikan, para rombongan dari Fakultas Pertanian Unas juga berkunjung ke Industri yaitu PT. Serelia Prima Nutrisia yang berlokasi di Jl. Imogiri Timur Km 9 Jati, Wonokromo-Pleret, Bantul, Yogyakarta dalam rangka kunjungan ilmiah.

PT. Serelia Prima Nutrisia adalah perusahaan penyedia pangan alternatif olahan umbi garut yang dikenal sebagai produk Oriflakes di pasaran. Kedatangan mahasiswa KKL disambut baik oleh Owner dan Direktur PT. Serelia Prima Nutrisia, Suko Triyono. Sebagai owner dan pendiri produk sereal Oriflakes, Suko menceritakan perjalanannya meraih kesuksesan seperti yang sekarang ini terlihat. Namun bukan sekali ia mengalami jatuh bangun dalam merintis bisnis ini, akan tetapi kegagalan-kegagalan justru menjadi cambuk untuk berusaha lebih keras lagi.

Pengalaman dalam berentrepreneur yang luar biasa yang disampaikan kepada para mahasiswa sehingga menambah wawasan dan ilmu bagi para mahasiswa juga semangat untuk mau berwirausaha dengan mengolah berbagai hasil pertanian yang masih banyak sekali yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Mengakhiri serangkaian kegiatan KKL adalah wisata ke Hutan Pinus, Gunung Kidul dan mengunjungi museum dan bunker Merapi dalam kegiatan Lava tour Merapi yang berlokasi di Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan,  Kabupaten Sleman, DIY. (*)