Jakarta (UNAS) – Pusat Pengajian Islam (PPI) Universitas Nasional (UNAS) baru-baru ini mengadakan kegiatan seru bertajuk “BW Ekopesantren” di Pesantren Tahfiz Al Quran Daarul Uluum Lido, Bogor, Jawa Barat, pada 9-10 Agustus 2024. Acara ini dibuka langsung oleh pengasuh pesantren, KH. Tubagus Bay Amri Hakim.
“Kami di TQ Dulido sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Ini sejalan dengan prinsip pesantren kami yang peduli dengan pelestarian alam dan lingkungan hidup. Selain menghafal Al-Quran, para santri juga diajarkan tentang ilmu lingkungan dan praktek lapangan di pesantren,” ujar Tubagus.
Dilansir dari situs PPI UNAS, acara ini diikuti oleh sekitar 700 santri bersama tim Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) pesantren. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran para santri tentang keanekaragaman hayati serta pentingnya menjaga kelestarian alam, sesuai dengan prinsip-prinsip Islami.
Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi dari perwakilan BW Kehati yang menjelaskan tentang keanekaragaman hayati di Indonesia. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, memiliki banyak spesies yang sayangnya terancam punah. BW Kehati juga menyoroti pentingnya peran pesantren dalam menjaga keanekaragaman hayati, terutama melalui pendekatan berbasis agama.
Topik menarik lainnya adalah tentang Fatwa MUI No. 04/2014 yang menekankan pentingnya perlindungan terhadap satwa langka demi keseimbangan ekosistem. Para santri diajak untuk memahami bagaimana ajaran Islam mendorong umatnya untuk aktif dalam pelestarian lingkungan dan menghargai satwa liar yang ada di sekitar mereka.
Selain materi, kegiatan ini juga melibatkan pengamatan langsung terhadap fauna di kawasan pesantren. Para santri diajak untuk mengidentifikasi berbagai jenis hewan seperti burung, serangga, dan reptil. Hasil pengamatan ini akan dijadikan papan edukasi fauna yang dapat dimanfaatkan para santri di pesantren.
Eksplorasi fauna di Pesantren Tahfiz Al Quran Daarul Uluum Lido ini diharapkan bisa jadi contoh bagi pesantren lain untuk lebih aktif menggabungkan pendidikan lingkungan hidup dengan ajaran agama, sekaligus menumbuhkan agen perubahan dari kalangan santri di masa depan. (MPR)