Jakarta (UNAS) – PT PLN Indonesia Power melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Priok menyelenggarakan Empower Roadshow bertajuk “Driving Sustainable Energy Transition” di Universitas Nasional (UNAS), Jakarta. Kegiatan yang dimotori oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNAS ini merupakan bagian dari rangkaian PLN Goes To Campus dalam memperingati 30 tahun PLN Indonesia Power, dengan tujuan memberikan edukasi dan inspirasi bagi mahasiswa mengenai pentingnya transisi energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh jajaran manajemen PLN Indonesia Power, akademisi, serta mahasiswa UNAS. Hadir sebagai narasumber antara lain Buyung Arianto (General Manager PT PLN Indonesia Power UBP Priok) dan Dr. Agung Iswadi, S.T., M.T., Ph.D. (Senior Researcher Center for Sustainable Energy and Resources Management UNAS).
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia UNAS, Prof. Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Roadshow dengan tema Driving Sustainable Energy Transition sangat relevan dengan tantangan yang kita hadapi saat ini. Peran kampus dalam mendorong transisi energi berkelanjutan adalah menjadi pusat inovasi, mencetak SDM yang peduli lingkungan, mengimplementasikan praktik hijau di lingkungan kampus, serta membangun kolaborasi dengan industri dan pemerintah,” ujar Prof. Suryono.
Komitmen PLN pada tahun 2060
Dalam paparan materinya, Buyung Aryanto menyampaikan PLN Indonesia Power menegaskan komitmennya mendukung target pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) 2060. Upaya ini dilakukan melalui 6 Lighthouse Initiatives seperti pengembangan energi terbarukan (hidro, surya, panas bumi), biomass co-firing, hydrogen & ammonia co-firing, hingga implementasi teknologi Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS).
“Selain itu, PLN juga telah mengembangkan Green Hydrogen Plant di beberapa lokasi, termasuk di UBP Priok, sebagai langkah nyata membangun ekosistem energi ramah lingkungan”, katanya.
Sementara itu, Dr. Agung Iswadi dalam paparannya menyoroti potensi energi laut Indonesia yang mencapai lebih dari 19 GW. Energi ini mencakup sumber daya arus laut, gelombang, angin lepas pantai, hingga marine floating solar.
“Pengembangan energi laut tidak hanya mendukung bauran energi bersih nasional, tetapi juga berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan akses energi di pulau-pulau terpencil, serta mendukung sektor perikanan dan pariwisata berkelanjutan,” jelas Dr. Agung. (TIN)