
Jakarta (UNAS) — Dua mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional (FIKES UNAS), Gani Putri Aryanto dan Maryam, berhasil meraih Juara II dalam ajang Health Debate pada kegiatan Teras Student 2025 yang mengusung tema “Empowering Caring Minds, Healing the Nation.” Kompetisi ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa FIKES UNAS (HIMA FIKES) pada Sabtu (18/10) di Aula UNAS Pejaten, Blok A, Lantai IV.
Dalam wawancara bersama Tim Humas UNAS, Gani mengungkapkan motivasinya mengikuti kompetisi tersebut.
“Kami ikut lomba ini karena ingin melatih mental dan kemampuan public speaking, sekaligus menuangkan ide serta informasi yang kami miliki dalam ajang adu argumentasi yang sehat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa debat memberikan ruang bagi peserta untuk mengasah kemampuan analisis.
“Melalui debat, kami belajar bertarung pikiran dengan cara yang cerdas, terstruktur, dan tetap sportif,” tambahnya.
Gani juga menilai bahwa tema “Empowering Caring Minds, Healing the Nation” sangat relevan dengan kondisi saat ini.
“Tema ini pas sekali di era AI. Banyak orang mudah percaya pada diagnosis atau informasi kesehatan dari AI tanpa memastikan kebenarannya. Karena itu, pola pikir yang peduli dan kritis sangat dibutuhkan,” jelasnya.
Kompetisi Health Debate mendukung semangat tersebut dengan melatih peserta untuk berpikir kritis, peduli, dan berbasis data. Melalui ajang ini, peserta turut mengedukasi masyarakat agar lebih bijak dalam menyikapi isu kesehatan dan teknologi.
Bagi Gani dan Maryam, Health Debate juga memperkuat upaya edukasi kesehatan di masyarakat.
“Debat seperti ini melatih kami untuk berpikir kritis, peduli, dan berbasis data. Lewat argumen yang kami sampaikan, kami ingin masyarakat bisa lebih bijak menyikapi isu kesehatan dan teknologi,” katanya.
Salah satu isu besar yang mereka angkat adalah rendahnya literasi kesehatan masyarakat di era digital. Informasi kesehatan memang semakin mudah diakses, namun tidak semuanya akurat.
“Banyak orang masih kesulitan membedakan informasi yang valid dengan hoaks. Ini berdampak pada keputusan kesehatan mereka, mulai dari penggunaan obat, pola hidup, sampai penanganan penyakit,” terang Gani.
Selain itu, kesehatan mental juga menjadi perhatian penting. Maryam dan Gani menilai bahwa tekanan hidup modern, paparan media sosial, dan keterbatasan layanan kesehatan mental membuat kasus stres, kecemasan, hingga depresi meningkat, terutama pada kalangan remaja dan mahasiswa.
“Masyarakat dengan literasi kesehatan yang baik akan lebih mampu mengenali, memahami, dan mencari pertolongan atas masalah kesehatannya, termasuk kesehatan mental,” tutup Gani. (SAF)