Jakarta (UNAS) — Ketua Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional (PPI UNAS), Dr. Fachrudin Majer Mangunjaya, meraih penghargaan bergengsi dalam ajang Pekan Penghargaan Serah Simpan Cetak dan Karya Rekam (SSKCKR) 2024. Acara ini diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) pada Rabu, 18 September 2024, bertempat di Ruang Auditorium Lantai 2, Gedung Layanan Jasa dan Informasi Perpusnas RI.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kontribusi Dr. Fachrudin dalam dunia literasi, khususnya terkait usahanya mengangkat isu-isu lingkungan dan perubahan iklim dari perspektif Muslim. Buku karyanya yang berjudul Generasi Terakhir: Aktivisme Dunia Muslim Mencegah Perubahan Iklim dan Kepunahan Lingkungan Hidup menjadi faktor utama yang mengantarkannya pada penghargaan ini.
Dalam keterangannya, Dr. Fachrudin mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas apresiasi tersebut. “Penghargaan ini merupakan pengakuan atas seluruh upaya yang telah dilakukan dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, terutama dalam sudut pandang ajaran Islam. Buku Generasi Terakhir adalah seruan bagi umat Muslim untuk berperan aktif dalam menghadapi krisis lingkungan yang sedang kita hadapi,” ujar Dr. Fachrudin.
Buku ini dinilai penting karena mampu menggabungkan nilai-nilai keagamaan dengan tantangan global yang dihadapi dunia saat ini. Dengan gaya penulisan yang mudah dipahami, Dr. Fachrudin mengajak umat Muslim untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan turut serta menjaga bumi dari ancaman kepunahan serta bencana lingkungan yang lebih besar di masa depan.
Dr. Fachrudin, yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Biologi dan Pertanian di UNAS, berharap penghargaan ini menjadi dorongan bagi generasi muda untuk lebih memperhatikan isu lingkungan dan berkontribusi dalam pelestarian alam.
Acara Pekan Penghargaan SSKCKR 2024 merupakan bagian dari upaya Perpusnas RI dalam mempromosikan pentingnya karya cetak dan rekam sebagai aset budaya dan pengetahuan bangsa. Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi para penulis serta akademisi untuk terus menghasilkan karya-karya inspiratif yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas, Mariana Ginting, menyatakan bahwa penghargaan ini adalah bentuk apresiasi terhadap dedikasi penerbit, produsen karya rekam, dan masyarakat dalam melestarikan karya-karya terbaik bangsa, yang penting bagi keberlanjutan pembangunan di masa depan.
Ia juga menambahkan bahwa penghargaan ini ditujukan untuk memotivasi para penulis agar konsisten menghasilkan buku-buku berkualitas. “Dengan begitu, diharapkan mereka dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan budaya literasi. Para penulis sejatinya adalah pahlawan literasi bangsa,” pungkasnya. (MPR)