Logo MPR

Seminar ini dihadiri oleh Ketua Program Studi Keperawatan, Ns. Tommy J.F. Wowor, S.Kep., M.M., M.Kep., Ph.D., dan Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Ns. Naziyah, S.Kep., M.Kep., Ph.D., sebagai pemateri utama. Mereka menjelaskan berbagai teknik imobilisasi, pencegahan komplikasi, serta strategi penanganan darurat dalam kasus fraktur dan dislokasi. Dalam sambutannya, Ns. Tommy J.F. Wowor menekankan pentingnya seminar ini sebagai pelengkap materi perkuliahan agar mahasiswa lebih siap menghadapi kasus kegawatdaruratan di lapangan.

“Melalui seminar ini, mahasiswa bisa mempelajari teknik pertolongan pertama secara lebih mendalam langsung dari para ahli. Manfaatkan kesempatan ini untuk bertanya dan memahami materi sebaik mungkin,” ujar Ns. Tommy. Sementara itu, Ns. Naziyah menjelaskan bahwa penanganan yang cepat dan tepat dapat mengurangi risiko cedera lebih lanjut serta meningkatkan keselamatan korban. “Hal utama yang perlu diperhatikan adalah menjaga posisi tubuh korban, mencegah kerusakan lebih lanjut, serta memastikan bagian tubuh yang cedera mendapatkan istirahat yang optimal sebelum penanganan medis lebih lanjut,” jelasnya.

Selain sesi pemaparan materi, seminar ini juga menghadirkan demonstrasi langsung mengenai teknik pertolongan pertama pada fraktur dan dislokasi. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mempraktikkan teknik imobilisasi dengan bimbingan langsung dari pemateri, sehingga dapat memahami penerapan teori ke dalam praktik nyata. Para peserta sangat antusias mengikuti sesi ini, mengingat keterampilan ini sangat penting dalam dunia keperawatan, baik di lingkungan rumah sakit maupun di situasi darurat sehari-hari.

Sebagai bagian dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Nasional, Program Studi Keperawatan UNAS berkomitmen dalam mencetak tenaga kesehatan yang kompeten dan siap terjun ke dunia kerja. Dengan kurikulum berbasis praktik dan berbagai pelatihan kegawatdaruratan, mahasiswa keperawatan UNAS dibekali dengan keterampilan yang tidak hanya berbasis teori, tetapi juga mampu diterapkan dalam kondisi nyata. Melalui seminar ini, diharapkan mahasiswa semakin percaya diri dalam menghadapi berbagai kasus kegawatdaruratan, sekaligus memperkuat peran mereka sebagai tenaga kesehatan yang tanggap dan profesional.

Seminar ini mendapat respons positif dari peserta yang mengikuti materi hingga akhir. Kegiatan ditutup dengan sesi dokumentasi bersama sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif mahasiswa dan narasumber. (SAF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *