Jakarta – Universitas Nasional (UNAS) kembali menggelar wisuda untuk seluruh jenjang pendidikan tinggi, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, pada Minggu (21/4/2019).

Berbeda dengan wisuda-wisuda sebelumnya, pada wisuda kali ini seluruh panitia menggunakan pakaian tradisional adat dari seluruh Nusantara. Selain untuk memperingati Hari Kartini yang jatuh pada hari yang sama, UNAS ingin mengajak seluruh elemen bangsa untuk tetap bersatu dan menjunjung Bhinneka Tunggal Ika, pasca Pesta Demokrasi Pemilu yang baru usai dilaksanakan.

“Hari ini adalah hari istimewa. Bukan hanya hari ini adalah hari Wisuda yang membahagiakan, namun hari ini juga dirayakan sebagai Hari Kartini. Kartini adalah sosok simbol merdekanya perempuan atau wanita Indonesia untuk meraih pendidikan, meraih cita-cita, meraih mimpi untuk maju bersama membangun diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya, yaitu bangsa dan negara Indonesia,” ungkap Rektor Universitas Nasional, Dr El Amry Bermawi Putera, MA dalam sambutannya.

Ia pun memberikan selamat kepada seluruh perempuan yang telah meraih pendidikan dan mendapatkan profesi yang dulu tidak pernah terbayangkan. Serta, seluruh ibu yang ada di acara wisuda ini, yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik putra putrinya hingga hari ini meraih prestasi, di wisuda sebagai salah satu bentuk keberhasilan dalam hidupnya.

Menurut El Amry, Hari Kartini juga memiliki simbol cintanya kita terhadap Indonesia yang Bhinneka. Untuk itu, dia mengapresiasi seluruh panitia yang menggunakan baju tradisional adat Nusantara seperti baju dari adat Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Lombok, hingga Papua. Hal ini untuk menunjukkan indahnya kebhinnekaan Indonesia yang sama-sama dicintai.

Pesan lain yang ingin disampaikan saat wisuda kali ini, lanjutnya, adalah meski terdapat perbedaan pilihan pada saat Pemilu, namun sivitas akademika Universitas Nasional tetap bersatu menggelar perhelatan akbar wisuda yang konsisten dilaksanakan UNAS dua kali dalam setahun.

Rektor pun turut mengimbau dan berharap agar semua pihak dapat menghormati dan bersabar menunggu hasil Pemilu yang dikeluarkan oleh Komisi Pemulihan Umum (KPU).

“Kita semua bersyukur Pemilihan Umum 2019 berjalan dengan lancar dan marilah kita saling menghormati pilihan serta hasil yang dicapai. Hal ini menunjukkan kedewasaan Bangsa Indonesia yang semakin matang dalam berdemokrasi. Dengan hasil Pemilu 2019 ini, kita yakin bahwa Bangsa dan Negara Indonesia akan bertambah maju dan sejahtera,” ujarnya.

Wisuda yang kali ini mengambil tema” “Masa Depan Pendidikan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0 dan Menghadapi Revolusi Sosial 5.0” seiring dengan komitmen Universitas Nasional yang tengah bersiap untuk menghadapi era revolusi 4.0.
Hadir sebagai keynotespeaker, Prof. Dr. Ismunandar, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

“Universitas Nasional dalam prosesnya telah mengadopsi sistem komputerisasi dari tahun 1998 yang terus dikembangkan sampai saat ini menjadi sistem tata kelola kampus berbasis online. Saat ini sudah mencapai 71% dari semua sistem tata kelola sudah berbasis online, di mana 29% sisanya sedang dalam proses pengerjaan dengan target capaian pada tahun ajar Ganjil 2019/2020 akan mencapai mendekati 100%. Dengan kata lain, pada titik itu Universitas Nasional akan menjadi kampus yang berkategori cyber university atau smart campus,” papar El Amry.

Didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi yang modern, Universitas Nasional terus mengembangkan sistem pembelajaran jarak jauh yang bisa dicapai oleh masyarakat di seluruh pelosok Indonesia, yakni Cyber University. Akan banyak pemangku kepentingan yang akan terlibat dan tertarik dalam pendirian Cyber University. Dan, Universitas Nasional merupakan salah satu yang terdepan dalam pengembangan Cyber University di Indonesia.

selengkapnya : rri.co.id