FIKES Tingkatkan Skill Mahasiswa Keperawatan Melalui Pelatihan BTCLS

Jakarta (Unas) – Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Pendidikan Profesi Ners Universitas Nasional (FIKES Unas) kembali mengadakan pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) gelombang ke II kepada mahasiswa. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan skill dan pengetahuan mahasiswa dalam  lini keperawatan gawat darurat dan kritis.


Dr. Retno Widowati., M.Si.
“Guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan perawat dalam menangani kasus kegawatdaruratan maka diperlukan peningkatan profesionalisme perawat, dalam melakukan penanggulan penderita yang mengalami kondisi kegawatdaruratan. Untuk mencapai hal itu maka perlu adanya pelatihan BTCLS,” ujar Dekan Fikes, Dr. Retno Widowati., M.Si. dalam pembukaan kegiatan secara daring, Selasa (24/11).

Retno melanjutkan, dalam pelatihan ini mahasiswa keperawatan juga memperoleh penguasaan materi dan keterampilan sebagai bekal dalam memberikan pertolongan pada penderita atau pasien dengan kondisi kegawatdaruratan. Menurutnya, pelatihan BTCLS ini dapat bermanfaat dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma atau gangguan sirkulasi pada sistim kardio-pulmonar.

“Penanganan masalah tersebut ditujukan untuk memberikan bantuan hidup dasar sehingga dapat menyelamatkan jiwa dan meminimalisir kerusakan organ serta mengurangi angka kematian dan kecacatan penderita,” tambahnya dalam kegiatan tersebut.

Ketua Pelatihan, Ns. Toto Suharyanto., M.Kep. mengatakan, pelatihan ini diselenggarakan selama lima puluh jam pelajaran yang diberikan selama 5 hari, terdiri dari 40% teori dan 60% praktik. Pelaksanaan dilakukan pada tanggal 24, 25, dan 26 November 2020 secara full daring dan pada 12 Desember yakni pelaksanaan uji skill secara onsite.

“Sementara metode yang digunakan sendiri untuk pelatihan ini yaitu tanya jawab, simulasi, pre test, post test, dan ada uji skill diakhir. Dalam kondisi pandemi ini maka pelatihan dilakukan secara virtual, sementara skill dan uji skill dilakukan secara onsite,” tutur dosen FIKES Unas itu.

Pelatihan ini diikuti oleh Mahasiswa Mahasiswa Prodi Pendidikan Profesi Ners yang bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Perawat Indonesia (PPPI) dan Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI). Adapun kurikulum yang dikembangkan meliputi 3 tingkat kompetensi yaitu Basic, Intermediate, dan Advance.

“Keperawatan Gawat Darurat Basic merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh semua perawat terutama di sarana kesehatan, sedangkan Intermediate dan Advance merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh perawat yang bekerja di Unit Gawat Darurat,” tutupnya.  (NIS)

Mungkin Anda Menyukai