Logo MPR

Asesmen dilakukan oleh tim asesor BAN-PT, yaitu Dr. Haryono, S.S., M.Pd. (Universitas Jenderal Soedirman) dan Dr. Filia, S.S., M.Si. (Universitas Indonesia). Hadir pula Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Dr. Dra. Erna Ermawati Chotim, M.Si.; Kepala BPM UNAS, Dr. Muhani, S.E., M.Si.M., beserta jajaran; Dekan FBS UNAS, Dra. Nana Yuliana, M.A., M.Si., Ph.D.; Ketua Program Studi Sastra Jepang, Dr. Wawat Rahwati, S.S., M.Hum.; dosen; dan tenaga kependidikan FBS UNAS.

Dalam sambutannya, Dr. Erna Ermawati Chotim menyampaikan bahwa akreditasi merupakan proses penting untuk memverifikasi dan memvalidasi kesesuaian antara dokumen dan pelaksanaan di lapangan. “Harapannya, proses asesmen ini berjalan lancar dan menghasilkan penilaian yang sesuai dengan persiapan kita,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa asesmen lapangan juga menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap kualitas pembelajaran, pengelolaan program studi, dan layanan akademik. “Melalui asesmen ini, kita dapat melihat kekuatan yang perlu dipertahankan dan aspek yang harus diperbaiki sehingga Prodi Sastra Jepang semakin siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” tambahnya.

Dekan FBS UNAS, Dra. Nana Yuliana, memaparkan perkembangan dan arah kebijakan Prodi Sastra Jepang, termasuk program magang, pembaruan kurikulum, serta rencana seminar kerja sama Indonesia–Jepang yang akan digelar pada 27 Agustus 2025. “FBS UNAS berkomitmen membekali mahasiswa dengan kompetensi relevan di era global, sekaligus mendukung visi Indonesia Emas 2045,” tuturnya.

Asesmen inti dipimpin oleh Dr. Haryono yang melakukan verifikasi dokumen, wawancara, dan observasi lapangan. Dr. Filia turut mengonfirmasi data dalam Laporan Evaluasi Diri (LED) dan Laporan Kinerja Program Studi (LKPS), memastikan akurasi informasi dan kesesuaian dengan praktik di lapangan.

“Tim asesor mengapresiasi keseriusan program studi dalam mempersiapkan dokumen dan bukti pendukung. Terlihat adanya semangat untuk terus berkembang, bukan sekadar memenuhi persyaratan akreditasi,” kata Dr. Haryono.

Dr. Filia menambahkan bahwa keunggulan program studi tidak hanya diukur dari kelengkapan dokumen, tetapi juga dari konsistensi pelaksanaan. “Kedua hal tersebut tampak berjalan seiring di Prodi Sastra Jepang UNAS,” ujarnya.

Ketua Prodi Sastra Jepang, Dr. Wawat Rahwati, menjelaskan rencana pengembangan tiga tahun ke depan, meliputi pengajaran multimedia bahasa Jepang, pembuatan video profil berbahasa Jepang, pembelajaran di luar kelas melalui media sosial, pembaruan kurikulum dengan aplikasi tugas akhir APPSTA, dan program magang mahasiswa. “Inovasi ini dirancang agar mahasiswa lebih aktif, alumni tetap terhubung, dan lulusan memiliki daya saing tinggi,” jelasnya.

Acara penutupan diisi dengan serah terima dokumen berita acara, penyerahan plakat, dan sesi foto bersama. Kegiatan ini diharapkan semakin memperkuat mutu dan jaminan kualitas Prodi Sastra Jepang sesuai standar BAN-PT dan kebutuhan pendidikan tinggi. (SAF)