JAKARTA – Berlandaskan Visi Universitas Nasional (Unas) untuk menjadi Universitas unggulan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang masuk 10 (sepuluh) besar Universitas swasta terbaik  di Indonesia dalam tata kelola pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan publikasi ilmiah pada tahun 2020. Prodi Magister Biologi menghadirkan seorang peneliti dari University of Michigan, USA dan aktif dalam One Forest Project di Taman Nasional Gunung Palung Kalimantan Barat untuk melatih mahasiswa serta undangan terkait statistic dan visualisasi data dengan program R.

Dr. Tatang Mitra Setia selaku Ketua Prodi Magister Biologi dalam membuka pelatihan, menjelaskan bahwa pelatihan ini dilaksanakan 2 hari (10-11 Juli 2019) sejalan dengan Visi Unas terkait pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya pada hal penelitian. “Visi ini juga sejalan dengan Visi dari Prodi Magister Biologi yaitu menjadi Program Studi Magister Biologi yang unggul dalam kajian Biologi untuk Konservasi Alam dan Lingkungan Hidup dengan reputasi internasional pada tahun 2021” ujar Tatang.

Ia melanjutkan, Unas juga mempunyai banyak peneliti yang handal dalam bidangnya, yakni Prof. Endang Sukara yang ahli dibidang mikrobiologi, Prof. Dr. Ernawati Sinaga, MS.Apt yang ahli dibidang Biokimia dan Biomolekuler, Prof. Dr. Dedy Darnaedi ahli dibidang Botani dan masih banyak lagi.

Andrew J Marshall sebagai instruktur dan fasilitator pelatihan ini sangat senang bisa hadir di Unas dan merasa seperti dirumah sendiri. “Saya senang bersama-sama Unas bisa melaksanakan pelatihan program R ini, dan saya percaya banyak hal-hal baru terkait penelitian mengenai konservasi dan lingkungan yang akan dilaksanakan oleh peserta setelah pelatihan ini,” ungkap Andrew.

Selain itu Andrew juga menjelaskan keunggulan Program R antara lain dapat digunakan dengan semua sistem, dilengkapi dengan banyak packages, alat-alat yang paling canggih untuk analisa dan visualisasi data, sering digunakan komunitas developers dan users yang hebat, serta mudah disambung dengan program-program lain (LATEX, C, shell scripts). “Dibalik keunggulannya, kekurangan program R, kualitas dokumentasi dan packages yang bervariasi, kadang-kadang ada ketidaksamaan antara packages, memakai banyak memory computer dan tidak ada tampilan. Program R juga harus dilengkapi dengan RStudio, karena interface konsisten dalam semua system, sebagaian fungsi lebih gampang, merupakan seperti lab notebook modern, satu dokumen bisa lengkap dengan teks, kode R, output, dan grafik, serta Rmarkdown, knitr/LATEK bisa jadikan output yang professional”, tambah Andrew.

Helvi salah satu mahasiswa Prodi Magister Bilogi yang juga peserta pelatihan mengatakan, Program R ini memang harus dipelajari dengan sungguh-sungguh agar kita dapat memahami dan mudah mengoperasikannya. “Saya berterima kasih untuk Bapak Andrew yang telah berbagi keahliannya dan kepada Prodi Magister Biologi UNAS yang telah menyelenggarakan pelatihan ini karena saya menjadi  mengetahui bahwa ada software yang dapat mempermudah dalam menghitung dan menampilkan hasil penelitian untuk tesis kedepan”, ungkap perempuan asal Provinsi Aceh itu. 

“Atas nama Prodi Magister Biologi Sekolah Pasca Sarjana Universitas Nasional, kami ucapkan terima kasih untuk Dr. Andrew J Marshall yang telah memfasilitasi pelatihan dua hari ini, dan kepada para peserta selamat menggunakan program R dalam penelitian-penelitian yang akan dilaksanakan kedepan,” tutup Tatang sekaligus menutup pelatihan program R ini. (*Herman S Simanjuntak-S2Bio/NIS)