Jakarta (UNAS) – Difteri merupakan penyakit menular yang disebakan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae, penyakit ini ditularkan melalui percikan ludah atau dahak penderita difteri. Bakteri ini menyerang selaput hidung, tenggorok atau kadang kulit. Toksin yang dikeluarkan dapat mematikan sel-sel hidup di tenggorok sehingga menghasilkan lapisan membran yang dapat menyumbat saluran pernapasan. Selain itu, jika toksin menyebar ke pembuluh darah, dapat menyebar dan merusak jaringan lain seperti saraf, jantung dan ginjal, sehingga risiko kematian tinggi pada penderita difteri.

Mengingat pentingnya mencegah penyebaran virus difteri, Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) menggandeng Puskesmas Pasar Minggu menyelenggarakan Pemberian imunisasi Outbreak Respons Immunization (ORI) Difteri di Aula Blok 1 Lantai 4, Kamis-Jumat (5-6/4). Acara ini dihadiri oleh Camat Pasar Minggu Agus Irwanto, Dekan Fikes Dr Retno Widowati, M.Si dan Lurah Pasar Minggu Syafwani.

“Ada beberapa faktor sehingga orang bisa terjangkit difteri diantaranya belum di imunisasi atau imunisasi tak lengkap. Faktor lainnya, adalah terlambat dibawa ke Rumah Sakit, otak kurang oksigen atau kuman mengeluarkan racun sehingga menganggu fungsi jantung,” Ujar Agus.

Maka dari itu, kata dia semakin cepat ditangani semakin besar kemungkinan selamat. Begitu diketahui selaput putih-putih di tenggorokan dan di hidung langsung dibawa ke Rumah Sakit, diobati dengan benar, umumnya selamat. Jika terlambat resiko meninggal sangat besar atau terpaksa dibolongi lehernya untuk bisa bernafas.

Oleh karena itu, Pemerintah mengeluarkan program Outbreak Respons Immunization (ORI) sebagai upaya pencegahan difteri dengan pemberian imunisasi kepada masyarakat. ORI merupakan strategi dalam penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) suatu penyakit dengan pemberian imunisasi untuk mencapai kekebalan individu dan komunitas hingga sebesar 90-95%, Sehingga KLB difteri bisa diatasi. “Pelaksanaan imunisasi difteri dilakukan di Puskesmas, Posyandu ataupun Rumah Sakit Pemerintah dan saya menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan suntik difteri karena pemberian imunisasi difteri melalui suntik sangat penting untuk ketahanan tubuh kita,” imbuhnya.

Sementara itu, Dekan Fikes Dr Retno Widowati, M.Si mengatakan, Kegiatan tersebut sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat dan mendukung program Dinas Kesehatan dalam memberikan vaksin difteri kepada masyarakat. “Sesuai dengan tridharma perguruan tinggi, kami harus mengabdi kepada masyarakat dan sangat menyambut baik Dinas kesehatan untuk memberikan vaksin difteri kepada mahasiswa,” kata Retno.

Dalam kegiatan ini, Rektor Universitas Nasional Dr El Amry Bermawi Putera, M.A turut hadir dan menyempatkan untuk suntik difteri didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Iskandar Fitri, S.T., M.T. (*DMS)