
Jakarta (UNAS) – Puluhan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional (UNAS) mengikuti kuliah umum yang diselenggarakan oleh Divisi Humas Polri, Rabu, 9 Juli 2025. Kegiatan berlangsung di Ruang Serbaguna lantai 3, Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan.
Kuliah umum ini dihadiri oleh Brigjen Pol Gatot Repli Handoko selaku Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri dan Kombes Pol Heru Yulianto selaku Kepala Bagian Pemantauan dan Analisa. Dari pihak UNAS, hadir dosen pendamping Swasti Ningsih serta puluhan mahasiswa dari mata kuliah Manajemen Isu dan Krisis.
Materi utama yang disampaikan bertajuk “Pengelolaan Reputasi dan Isu Khusus di Media Sosial”. Kombes Pol Heru Yulianto menjelaskan pentingnya media sosial sebagai alat kontrol sosial, terutama di tengah fenomena post-truth dan no viral, no justice. Ia menekankan bahwa informasi yang beredar di media sosial harus diverifikasi terlebih dahulu sebelum disebarkan lebih lanjut.
Kuliah umum berlangsung pada Rabu, 9 Juli 2025, di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program edukasi Divisi Humas Polri dalam memperkenalkan peran dan fungsi lembaganya kepada mahasiswa.
Swasti Ningsih menyatakan bahwa kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan mahasiswa, khususnya dalam memahami praktik kehumasan di era digital. Ia mengapresiasi Divisi Humas Polri karena telah membuka ruang pembelajaran langsung dari praktisi kepada mahasiswa.
“Saya ingin mahasiswa belajar langsung dari ahlinya, bukan hanya teori di kelas. Divisi Humas Polri menunjukkan profesionalisme dalam menangani isu dan krisis secara cepat dan akuntabel,” ujarnya.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Brigjen Pol Gatot Repli Handoko yang menegaskan bahwa Polri tidak anti kritik dan siap menerima masukan dari masyarakat, termasuk dari mahasiswa. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi, sesi tanya jawab interaktif, serta perkenalan teknologi analisis digital seperti IMA, Analis, dan ISA yang digunakan untuk membaca sentimen publik di media sosial.
Menurut AKP Yudi, teknologi tersebut membantu Divisi Humas Polri dalam menyusun strategi komunikasi yang lebih efektif dan adaptif. Di akhir sesi, mahasiswa menyampaikan apresiasi mereka atas pembelajaran yang didapatkan, baik dari sisi konten maupun pengalaman langsung.
Tania Elisabeth, salah satu peserta, menyatakan, “Saya kini lebih memahami tugas dan fungsi Humas Polri, khususnya dalam membangun komunikasi yang akuntabel dan transparan dengan masyarakat.”
Kuliah umum ini memperkuat hubungan antara institusi Polri dan dunia akademik, khususnya dalam membangun literasi digital dan transparansi informasi publik. Melalui kegiatan ini, Divisi Humas Polri berharap terjalin kerja sama strategis dalam menjaga ekologi informasi yang sehat dan bertanggung jawab di masyarakat. (*MPR)