Jakarta (UNAS) – Badan Penjaminan Mutu Universitas Nasional (UNAS) mengadakan Workshop Pengembangan Aplikasi IKU dan Pemutu pada Sabtu (05/10) di Ruang Rapat Cyber UNAS. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pengisian Indikator Kinerja Utama (IKU) di UNAS sudah lengkap dan sesuai dengan pedoman yang berlaku, serta memudahkan proses evaluasi dan pelaporan di masa depan.

Workshop ini menjadi penting bagi pengembangan mutu UNAS. “Pertemuan ini fokus pada IKU 5, di mana kami mengundang narasumber dari Dikti untuk membimbing pengisiannya. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk terus meningkatkan capaian universitas,” ungkap Dr. Muhani, S.E., M.Si.M., selaku Kepala Badan Penjaminan Mutu UNAS. Ia juga menjelaskan pentingnya menyamakan persepsi dalam proses pengisian aplikasi IKU dan Pemutu. “Tujuan dari workshop ini adalah agar kita semua memiliki pemahaman yang sama mengenai bagaimana pengisian IKU dan Pemutu seharusnya dilakukan. Dengan mengikuti arahan dan simulasi pengisian, kami berharap pengisian aplikasi dapat berjalan lebih baik dan akurat,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sub Koordinator Data Pendidikan Tinggi, Franova Herdiyanto, S.Kom., M.T.I., menjelaskan dua pokok pembahasan utama dalam pertemuan ini, yaitu mutu akreditasi dan IKU. “Ada 10 indikator yang harus dipedomani oleh semua pihak agar reputasi perguruan tinggi dapat tetap terjaga dan ditingkatkan,” jelasnya.

Selain itu, narasumber memberikan penjelasan yang detail mengenai pengisian dokumen kerja di aplikasi IKU dan Pemutu, melalui panduan praktis dan simulasi langsung. Workshop ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada peserta mengenai cara menggunakan aplikasi tersebut untuk memastikan semua hasil kerja dapat diakses dengan mudah untuk evaluasi dan pelaporan. Dengan adanya workshop ini, diharapkan UNAS dapat lebih siap dan efisien dalam mengisi dan memanfaatkan Aplikasi IKU dan Pemutu untuk menjaga dan meningkatkan mutu institusi. (MPR)