
Jakarta (UNAS) – Badan Pengembangan Kurikulum (BPK) Universitas Nasional menyelenggarakan kegiatan review dan revisi Rencana Pembelajaran Semester (RPS) pada Jumat (15/8/2025) di Aula Blok A Lantai 4. Kegiatan ini dihadiri pimpinan fakultas, ketua program studi, dan dosen dari berbagai fakultas.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Dr. Dra. Erna Ermawati Chotim, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada semester ganjil 2025/2026 akan ada sejumlah perubahan penting yang perlu diantisipasi. Perubahan tersebut tidak hanya terkait implementasi penuh kurikulum Outcome-Based Education (OBE), tetapi juga hasil roadshow fakultas yang menemukan berbagai tantangan, seperti tingginya angka mahasiswa cuti tanpa laporan dan mahasiswa yang mengundurkan diri.
“Total mahasiswa yang harus dicoret karena mengundurkan diri atau cuti tidak lapor cukup banyak. Ini bukan hal mudah karena akan berdampak pada pelaporan ke Dikti,” ujarnya. Erna menegaskan perlunya pembaruan strategi dan mitigasi risiko yang tepat, termasuk sosialisasi prosedur cuti atau pengunduran diri secara khusus.
Ia juga mengingatkan setiap program studi untuk melakukan yudisium dengan validasi ketat terhadap syarat kelulusan mahasiswa. Kewajiban absensi yang jelas diharapkan dapat memudahkan dosen dalam pengajuan jabatan fungsional. Selain itu, seluruh kegiatan RPS dan portofolio wajib diunggah ke aplikasi yang telah disiapkan. “Sekarang pimpinan prodi yang menginput langsung agar tidak terjadi kesalahan dan sesuai yang diharapkan,” tambahnya.
Kepala BPK, Dr. Heni Jusuf, S.Kom., M.Kom., menambahkan bahwa dalam perumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) perlu ditambahkan dua kolom, yaitu specific skill (keterampilan yang terkait langsung dengan keilmuan prodi) dan generic skill (soft skill seperti kerja sama, komunikasi, dan kemampuan menyelesaikan masalah). Bahan kajian setiap prodi juga harus memuat keunikan prodi di UNAS yang membedakannya dari kampus lain, sehingga dapat dijadikan mata kuliah universitas.
Heni menegaskan bahwa indikator pada mata kuliah harus ditulis secara terukur. Sementara itu, tabel kontribusi CPL harus memastikan bobot terbesar ada pada keilmuan prodi, dengan proporsi generic skill sebesar 40% dan specific skill sebesar 60%.
Kegiatan ini menjadi momentum bagi UNAS untuk memperkuat tata kelola akademik, menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan terkini, serta memastikan kualitas pembelajaran tetap terjaga. (TIN)