Jakarta (UNAS) – Menyadari pentingnya fungsi Audit Mutu Internal (AMI), Badan Penjaminan Mutu Universitas Nasional (BPM Unas) melaksanakan pelatihan Audit Internal Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari pada 27-28 September 2021, secara tatap muka di Aula Unas.

Pelatihan yang ditujukan bagi staf badan dan unit penjaminan mutu ini untuk meningkatkan kompetensi guna menjalankan sistem yang terintegrasi. Wakil Rektor Bidang Akademik Kemahasiswa dan Alumni (AKA) Unas Dr. Suryono Efendi, S.E., MBA., M.M., mengatakan bahwa tata kelola perguruan tinggi sekarang ini sudah berubah dan ini menjadi tantangan bahwa seluruh pembelajaran, asessmen serta akreditasi harus bisa dilakukan secara terintergrasi.

Dr. Suryono Efendi, S.E., MBA., M.M.

“Ke depan kita akan menciptakan suatu sistem yang terintegrasi baik program studi, fakultas maupun universitas. Kemudian BPM mengaudit semua kegiatan sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Suryono. Melalui kegiatan ini, Suryono berharap para peserta dapat memahami penilaian audit internal untuk selanjutnya melakukan penilaian audit di masing-masing unit termasuk program studi dan biro. Sehingga kerjasama sangat dibutuhkan dalam rangka menciptakan tata kelola perguruan tinggi yang baik.

Ketua BPM Unas Dr. Erna Ermawati Chotim, M.Si., turut menyampaikan bahwa dari waktu ke waktu BPM terus mencoba memperbaiki berbagai hal terkait dengan tata kelola serta melengkapi seluruh data-data mutu internal. Untuk itu performa serta kompetensi serta kemampuan peserta ditingkatkan melalui kegiatan ini.

“Tujuan dari penyelenggaraan workshop ini adalah sebagai bagian dari proses regenerasi auditor mutu internal di Universitas Nasional. Kemudian juga workshop ini bertujuan untuk bisa menghasilkan auditor mutu internal kita yang tentu saja kompeten yang memahami tentang siklus SPMI, memahami siklus SPME, dan juga kemudian professional dalam melakukan AMI,” jelas Erna.

Seperti yang disampaikan Wakil Rektor AKA Unas, Erna kembali menekankan bahwa saat ini sudah dirancang sistem informasi agar memudahkan pencarian data untuk kepentingan akreditasi maupun klasterisasi. Namun, ia juga mengingatkan dibutuhkan konsistensi dan komitmen untuk mencapai sistem yang terintegrasi. “Aplikasi itu hanya sekedar satu media saja. Kemudian media itu hanya akan optimal membantu kita apabila kita konsisten untuk berkomitmen mengisi,” tutur Erna.

Pelatihan ini didampingi langsung oleh fasilitator dari LLDikti yaitu Ir. Desiana Vidayanti, MT., dan Sri Hesti, S.I.Kom., M.I.Kom. Kegiatan pada hari pertama diisi oleh Desiana untuk mengulas materi serta menambah pengetahuan yang dimiliki oleh peserta. Sedangkan pada hari kedua, selain materi dibawakan oleh Sri, peserta juga melaksanakan praktek langsung dengan studi kasus data yang sudah dipersiapkan. Kemudian hasil audit dipresentasikan untuk memperoleh review dari para fasilitator.

Pada akhir pelatihan, Desiana mengapresiasi dan terkesan atas antusias, kesungguhan serta kegigihan para peserta selama dua hari mengikuti kegiatan. Ia berharap selepas pelatihan, para auditor baru ini dapat terus mengawal target-target yang ingin dicapai oleh Unas. (*ARS)