Jakarta (UNAS) – Badan Penjaminan Mutu UNAS (BPM) bersama dengan LLDIKTI Wilayah 3 Jakarta menyelenggarakan pelatihan Audit Mutu Internal (AMI) yang dihadiri oleh auditor dan Unit Penjaminan Mutu (UPM) dari berbagai perguruan tinggi di wilayah 3 Jakarta. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman mengenai penerapan AMI berbasis risiko dalam pengelolaan mutu perguruan tinggi pada Senin- Selasa (4-5/11).
Dalam sambutannya Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni UNAS Prof. Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M., menyampaikan bahwa pelaksanaan AMI harus dilakukan dengan baik, terutama terkait penjaminan mutu yang berhubungan langsung dengan proses akreditasi. “Hingga tahun ini, UNAS telah menjalankan AMI selama 3 hingga 4 tahun dengan berbagai tantangan, dengan semangat besar dari seluruh tim di UNAS dalam menjaga mutu yang baik menjadi kekuatan untuk terus maju”, ujarnya. Ia menekankan pentingnya indikator berbasis risiko sebagai langkah antisipasi untuk tata kelola perguruan tinggi yang lebih baik ke depan. “Semua instrumen diharapkan bisa diterapkan oleh setiap perguruan tinggi di wilayah masing-masing”, pungkasnya di Gedung Auditorium UNAS.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala LLDIKTI Wilayah 3 Toni Toharudin, S.Si., M.Sc., menegaskan bahwa setiap aspek operasional perguruan tinggi harus memenuhi standar yang ditetapkan dan bebas dari risiko yang dapat mengganggu proses pencapaian tujuan. “Tantangan dalam dunia pendidikan semakin kompleks, dan persaingan semakin ketat, sehingga pelatihan ini menjadi sangat penting. Audit berbasis risiko tidak hanya berfokus pada identifikasi risiko, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam mengenai teknik dan instrumen audit”, paparnya dalam sambutan. Dengan demikian, setiap auditor diharapkan mampu mengimplementasikan konsep audit berbasis risiko dengan benar di kampus masing-masing.
Sebagai Kepala Badan Penjaminan Mutu Dr. Muhani, S.E., M.Si.M., ia menjelaskan bahwa pelatihan AMI diadakan setiap tahun untuk memperbarui keterampilan auditor serta memastikan akreditasi program studi tetap berjalan sesuai standar, baik di LAM maupun BAN-PT. “Karena mengingat pentingnya inovasi dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), pelatihan ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi auditor,” katanya.
Kegiatan pelatihan AMI diadakan dalam dua hari yang diisi dengan Pre Test, Materi dan Teori, kemudian hari berikutnya dilanjutkan dengan Praktek dan Post Test. Adapun pemateri dalam kegiatan tersebut adalah; Pakar Mutu Dikti Wilayah 3 Dr. Dra. Erna Ermawati Chotim, M.Si., Pakar Mutu Nasional Dr. Ir. Desiana Vidayanti, MT., dan Kepala Badan Penjaminan Mutu UNAS Dr. Muhani, S.E, M.Si.M. (MPR)