
Jakarta (UNAS) – Menjelang dimulainya perkuliahan semester ganjil tahun akademik 2025/2026, Universitas Nasional (UNAS) melalui Badan Pengembangan Kurikulum (BPK) menggelar rapat koordinasi untuk mempercepat finalisasi data kurikulum. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (11/9/2025) di Ruang C.707, Kampus UNAS Pejaten, dan dihadiri oleh pimpinan universitas, biro, badan, serta perwakilan program studi.
Rapat dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Dr. Dra. Erna Ermawati Chotim, M.Si. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya sinergi seluruh unit kerja agar proses input dan finalisasi data kurikulum dapat terselesaikan tepat waktu. Menurutnya, penyelesaian data tersebut krusial karena perkuliahan akan dimulai pada 29 September mendatang.
“Waktu kita sangat terbatas. Kami tidak ingin ada program studi yang tertinggal dalam proses ini. Forum ini menjadi wadah untuk menginventarisasi masalah secara terbuka dan mencari solusinya bersama, sehingga mahasiswa tidak mengalami kendala saat mengisi Kartu Rencana Studi (KRS),” ujar Dr. Erna.
Rapat koordinasi ini menghadirkan tiga narasumber utama. Kepala BPK, Dr. Heni Jusuf, S.Kom., M.Kom., memaparkan tahapan input dan penyetaraan kurikulum. Kepala Badan Pengembangan Teknologi Sistem Informasi (BPTSI), Ariana Azimah, S.T., M.T.I., menjelaskan teknis penggunaan sistem akademik baru. Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Akademik (BAA), Dr. Dra. Sri Handayani, M.Si., menekankan pentingnya akurasi data akademik agar layanan administrasi mahasiswa berjalan lancar.
Dalam pemaparannya, Dr. Heni menyoroti masih adanya enam program studi yang belum melakukan pengecekan mata kuliah serta enam program studi lainnya yang belum menginput dokumen kurikulum. Ia menegaskan bahwa keterlambatan pada tahap awal akan berdampak langsung pada proses lanjutan, termasuk penyusunan jadwal kuliah dan pengunggahan Rencana Pembelajaran Semester (RPS).
“Jika input mata kuliah belum selesai, maka jadwal kuliah tidak bisa terbit, dan RPS pun tidak dapat diunggah. Karena itu, kami mendorong program studi untuk segera menuntaskan tahapan ini agar tidak terjadi kendala di kemudian hari,” jelasnya.
Selain itu, BPK juga meminta setiap program studi menyerahkan dokumen revisi kurikulum terbaru dalam format PDF. Langkah ini dilakukan untuk menghindari perbedaan versi dokumen yang dapat menimbulkan masalah administrasi maupun teknis pada sistem informasi akademik.
Melalui koordinasi lintas biro, badan, dan program studi, rapat ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian seluruh tahapan persiapan akademik. Dengan demikian, semester ganjil 2025/2026 di Universitas Nasional dapat dimulai sesuai jadwal dan berjalan lancar. (VIN)