Jakarta (UNAS) – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pariwisata (HIMAPAR) Universitas Nasional (UNAS) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Kecamatan Lemahwunguk, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (20/06). Kegiatan ini mengusung tema ‘Menggali Peran Komunitas Lokal dalam Mengembangkan Destinasi Wisata Keraton Kasepuhan Cirebon’.
Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana kegiatan, Rajendra Maula Ravizaman mengatakan apresiasinya terhadap seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelanggaraan acara ini. “Kegiatan ini tak berjalan baik tanpa adanya kontribusi dan kerja sama dari berbagai pihak,” ujarnya.
Dosen Pariwisata UNAS, Bagus Syarifuddin Latif, S.H., M.H. menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen universitas dalam mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan. “Semoga kegiatan ini bisa berdampak baik bagi mahasiswa dan dunia pariwisata,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gusti Patih Sepuh XV Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Goemelar Soeriadiningrat turut mengapresiasi atas kedatangan dari mahasiswa dan dosen Pariwisata UNAS yang bertandang ke Cirebon. “Semoga kerja sama dalam kegiatan ini akan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan wisata Keraton Kasepuhan Cirebon, serta memperkuat peran komunitas lokal dalam industri pariwisata,” katanya.
Adapun rangkaian acara mencakup pemaparan materi mengenai tema yang diangkat, serta dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Setelah itu, mahasiswa Pariwisata UNAS juga diajak berkeliling ke berbagai tempat penting di Keraton, termasuk Balai Agung, tempat di mana Sultan memerintah, dan museum keraton yang menyimpan berbagai artefak bersejarah seperti senjata, kerajinan tangan, dan naskah kuno.
Setelah menikmati keindahan Keraton Kasepuhan, mahasiswa melanjutkan perjalanan ke Keraton Kacirebonan. Di sana, pihak HIMAPAR dipandu oleh pemandu wisata dan mahasiswa POLTEKPAR PRIMA. Keraton Kacirebonan memiliki pesona tersendiri dengan suasana yang lebih erat dan hangat. Di Keraton Kacirebonan, mahasiswa diperkenalkan dengan sejarah berdirinya keraton yang merupakan bagian dari pecahan kesultanan Cirebon pada awal abad ke- 19. Mereka diajak berkeliling ruang-ruang keraton yang menyimpan berbagai koleksi peninggalan sejarah dan budaya.
Destinasi terakhir dalam rangkaian kunjungan adalah kawasan Batik Trusmi, sebuah pusat kerajinan batik yang terkenal di Cirebon. Kawasan ini tidak hanya dikenal sebagai tempat produksi batik berkualitas tinggi, tetapi juga sebagai tempat wisata edukasi bagi pengunjung yang ingin belajar lebih banyak tentang proses pembuatan batik.
Mahasiswa disambut oleh pengrajin batik lokal yang dengan antusias menjelaskan berbagai teknik membatik, terutama dalam proses pencantingan dan pewarnaan. Mereka juga diberi kesempatan untuk mencoba membatik, sebuah pengalaman yang sangat berharga dan menyenangkan.
Kunjungan ke Keraton Kasepuhan, Keraton Kacirebonan, dan Kawasan Batik Trusmi memberikan pengalaman yang kaya dan mendalam bagi mahasiswa pariwisata UNAS. Selain memperkaya pengetahuan mereka tentang sejarah dan budaya Cirebon, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan budaya dan mendorong pariwisata berkelanjutan.(HIMAPAR/MPR)