“Allah cuma liat niat kita dan usaha kita, jadikan bisnis kita bermanfaat untuk orang banyak, kalau bisnis kita bermanfaat untuk orang banyak, InsyaAllah banyak yang doain kita”

Jakarta (UNAS) – Kalimat di atas itu merupakan semangat bagi kita yang sedang merintis bisnis apa pun,sesuatu hal yang dimulai dengan niat yang tulus memang akan mendapat hasil yang baik dikemudian hari. Hal tersebut yang selalu di pegang teguh oleh Melinda Putri Nur Ahmadi mahasiswa jurusan manajemen yang mendapat pemodalan usaha sebesar 15 juta rupiah dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI).

Ia terpilih menjadi penerima modal usaha dari 11 nama mahasiswa Universitas Nasional yang menerima modal usaha dari Kemenpora. Rasa syukur dan bahagia terpancar dari wanita kelahiran Jakarta 26 Mei 1998 ini.

“Saya mendapat pemodalan usaha dari kemenpora pada program WMP (Wirausaha Mandiri Pemula) dan perasaannya seneng banget karena usaha yang saya lakukan selama ini membuahkan hasil,” ujar Melinda

Untuk mendapatkan pemodalan usaha dari Kemenpora, ada beberapa tahap yang harus dilewati oleh Melinda. Ia harus membuat proposal usaha yang kemudian di submit ke web Kemenpora. Setelah proses seleksi proposal selama satu bulan dan dinyatakan lolos, Melinda mendapatkan email untuk melakukan pengisian Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kemenpora.

“Setelah proposal dikirim prosesnya sampai satu bulan setelah itu saya dikirimin MoU via email, setalah saya mengisi saya pergi ke kemenpora untuk menyerahkan MoU nya dan kemudian diproses, prosesnya sekitar 2 minggu dan akhirnya saya mendapat pemodalan usaha sebesar 15 juta,” katanya.

Kecintaan nya kepada dunia bisnis memang sangat besar, Ia memulai berwirausaha sejak masih duduk di sekolah dasar. Berbagai usaha ia telah jalani mulai dari berjualan makanan hingga menjual busana muslim. Walaupun usaha yang ia jalani jatuh bangun, Ia tetap sabar dan ikhlas menjalani semua.

“Bangkrut usaha berkali-kali, sudah banyak usaha saya geluti karena dari SD saya udah mulai berwirausaha cuma jatuh bangun. Usaha seperti food, jualan di kampus keliling jualan nasi. Ada titik dimana saya merasa lelah, cuma saya mikir bahwa sebenernya bisnis itu bukan untuk mencari uang, karena uang itu dapet dari orang tua, istilahnya masih ada yang menjamin kehidupan saya tapi saya berkeinginan bahwa dari uang saya itu saya dapat berkontribusi untuk orang lain,” ucap Melinda.

Terkait dengan kaum milenial yang belum berani untuk memulai berwiarusaha, Melinda mengatakan bahwa mulai dengan niat yang baik dibarengin dengan usaha yang keras dan jangan takut untuk memulai. Sebab, menurutnya, dalam berwirausaha jatuh bangun merupakan hal yang biasa namun jangan dijadikan hal tersebut halangan, tapi jadikan hal tersebut tantangan untuk bekerja lebih keras.

“Paling susah yaitu meyakini diri sendiri bahwa kita bisa survive dengan usaha ini, kalau untuk modal itu hambatan nomer sekian. Terpenting kita punya niat, dan kita mau menjalani, Allah cuma liat niat kita dan usaha kita, jadikan bisnis kita bermanfaat untuk orang banyak, kalau bisnis kita bermanfaat untuk orang banyak, InsyaAllah banyak yang doain kita. Untuk masalah jatuh dan bangun itu masalah yang biasa, karena jatuh dan bangun itu adalah pelajaran untuk kita untuk mengevaluasi apa yang harus dibenahi untuk bisnis kita saat ini dan selanjutnya,” tuturnya.

Sebelumnya, pada tangga 24 Juni 2019, Kementerian Pemuda dan Olahraga yang diwakili oleh Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora Imam Gunawan, MAP memberikan kuliah kewirausahaan di Universitas Nasional. Hal tersebut juga sebagai awal kerjasama Universitas Nasional dan Kempora dalam pemberian modal usaha kepada mahasiswa. (*DMS)