Jakarta (Unas) – Mahasiswa Akuntansi Universitas Nasional (Unas) ikuti workshop online accounting fair yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Akutansi (HIMAKSI). Pada kegiatan ini, mahasiswa mempelajari aplikasi Audit Tool and Linked Archive System (ATLAS), Senin (26/10).

Dilansir dari laman www.pppk.kemenkeu.go.id, ATLAS merupakan sebuah aplikasi audit berbasis Microsoft Excel yang dikembangkan oleh Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) bekerja sama dengan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

Dr. Bambang Subiyanto, S.E., M.Ak, CPA.
Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unas, Dr. Bambang Subiyanto, S.E., M.Ak, CPA. mengatakan, ATLAS diperuntukkan untuk membantu Akuntan Publik dalam memahami dan menerapkan standar auditing yang berlaku dalam pemberian jasa profesional.

“Saat ini teknologi sudah berkembang pesat, tak luput juga dari bidang audit. Oleh sebab itu, mahasiswa akuntansi perlu untuk mempelajari teknologi bidang audit yang terbaru, sehingga ketika lulus mereka sudah paham dengan pekerjaannya,” jelas Bambang dalam sambutannya.

Dia menambahkan, ATLAS juga dapat memudahkan proses penyusunan kertas kerja audit di Kantor Akuntan Publik (KAP) di seluruh Indonesia. Bambang juga berharap, selain menambah skill, lulusan akuntansi Unas nantinya dapat menjadi auditor yang baik dalam penyusunan kertas kerja audit.

“Ini merupakan kegiatan yang efektif untuk memberikan ilmu kepada mahasiswa akuntansi, sehingga dapat mencetak lulusan yang berkompeten dan siap terjun di kantor akuntan publik khususnya sebagai auditor,” lanjut dosen Akuntansi Unas itu.

Esika Wahasri, S.E., Ak., M.M., CPSAK., CA., CPA
Hadir sebagai pembicara, Anggota Komite Small and Medium Sized Practices IAIP, Esika Wahasri, S.E., Ak., M.M., CPSAK., CA., CPA. mengatakan, saat ini diperlukan aplikasi untuk memudahkan auditor saat mengaudit laporan keuangan sebuah perusahaan, guna mengetahui seberapa layak penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan.

Di samping itu, dibutuhkan juga seorang auditor yang memiliki pemahaman baik dalam melakukan tahapan-tahapan proses audit. “Hal ini diperlukan juga untuk mengurangi dampak negatif yang akan diterima oleh perusahaan. Seorang audit juga harus objektif dan bertanggung jawab dalam melakukan tugasnya,” tutur Esika.

Perempuan kelahiran Kediri, 14 Agustus 1968 itu mengugkapkan, ATLAS merupakan aplikasi yang baik dan dapat dijadikan panduan bagi KAP dalam melakukan penyusunan kertas kerja aduit. Ia berharap, dengan adanya ATLAS, mahasiswa akuntansi dapat belajar dengan baik sehingga bisa melakukan proses auditing yang baik.

Selain menerangkan mengenai penyusunan kertas kerja audit melalui ATLAS, Esika juga menyampaikan materi mengenai prosedur audit selama pandemi Covid-19. Menurutnya, adanya pandemi Covid-19 mengubah banyak hal, salah satunya pada aktivitas perusahaan yang berdampak pada praktik akuntan publik.

Workshop online ini merupakan rangkaian kegiatan Accounting Fair 2020 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nasional. (NIS)