Jakarta(UNAS) – Batik, sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia, memiliki peran strategis dalam mendukung perkembangan industri pariwisata lokal. Batik tulis dan batik cap, dengan keunikannya masing-masing, tidak hanya menjadi identitas budaya tetapi juga daya tarik yang memperkuat ekosistem pariwisata berbasis kearifan lokal. Ragam motif dan filosofi batik dari berbagai daerah di Indonesia mampu menciptakan pengalaman wisata yang autentik sekaligus mendukung perekonomian masyarakat.
Dalam era globalisasi, batik tidak hanya menjadi simbol budaya tetapi juga medium inovasi. Dengan sentuhan kreativitas, batik kini semakin diterima di panggung internasional sebagai bagian dari tren mode kontemporer. Pemanfaatan batik dalam berbagai produk pariwisata, mulai dari pakaian, aksesoris, hingga dekorasi tempat wisata, turut memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi yang kaya akan nilai budaya.
Sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian batik dan menghubungkannya dengan inovasi masa kini, Universitas Nasional melalui Program Studi Pariwisata menyelenggarakan acara “UNAS Tourism Event Batikverse: Traditional Soul with Modern Vibes” pada 23 Desember 2024 di Aula Universitas Nasional. Acara ini merupakan wujud nyata sinergi antara budaya tradisional dan kreativitas modern melalui berbagai rangkaian kegiatan seperti fashion show, talkshow, dan pertunjukan seni budaya.
Fashion show yang digelar dalam event ini mempersembahkan karya-karya desainer profesional yang memadukan keindahan motif batik dengan desain busana modern, menciptakan produk fesyen yang unik dan relevan dengan generasi muda. Sementara itu, talkshow menghadirkan narasumber ahli di bidang seni dan fashion, seperti Bapak Sonny Muchlison dan Ibu Eva Zulfa Ivana dari Institut Kesenian Jakarta, untuk membahas sejarah, filosofi, hingga inovasi dalam pengembangan batik.
Tidak hanya itu, pertunjukan seni tari tradisional yang ditampilkan oleh mahasiswa Universitas Nasional menambah kekayaan acara ini, mengingatkan bahwa pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama. Melalui kegiatan ini, diharapkan generasi muda tidak hanya mengenal tetapi juga bangga untuk memelihara warisan budaya luhur bangsa.
UNAS Tourism Event Batikverse membuktikan bahwa kolaborasi antara dunia pendidikan, industri kreatif, dan masyarakat mampu menciptakan nilai tambah bagi pengembangan pariwisata budaya. Batik bukan sekadar kain, melainkan identitas bangsa yang merepresentasikan kekayaan sejarah dan kreativitas Indonesia. Dengan mencintai dan mempromosikan batik, kita turut mendukung Indonesia sebagai destinasi wisata kelas dunia yang berakar pada kearifan lokal. (MPR)