
Jakarta (UNAS) – Universitas Nasional (UNAS) melalui UPT Inkubator Wirausaha Mandiri (UPT IWM) mengadakan talkshow literasi keuangan ‘Cuan Cerdas, Masa Depan Berkelas’, di Aula Blok I lantai IV UNAS, Kamis, (26/06).
“Kegiatan ini dihelat dalam rangka mengajak para mahasiswa mengelola uang pribadinya dengan cerdas untuk masa depan,” ujar Ketua UPT IWM UNAS, Dr. Ir. Farida, M.M. saat memberikan sambutannya dalam pembukaan kegiatan.
Ia melanjutkan, penting bagi para mahasiswa untuk mengatur keuangannya guna mengantisipasi hal darurat di masa depan. “Perencanaan keuangan untuk masa depan perlu dilakukan sejak jauh-jauh hari, supaya kita siap menghadapi kondisi buruk di kemudian hari,” ucapnya.
Farida menambahkan, mahasiswa merupakan generasi muda yang akan mengemban tugas untuk membangun bangsa, karena itu, mahasiswa harus bisa merencanakan keuangan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga penuh integritas.
“Terutama bagi seorang pebisnis, integritas yang kuat sangat penting karena ini merupakan fondasi utama dalam membangun bisnis yang stabil, adil, dan berkelanjutan,” tuturnya. Ia berharap, para mahasiswa bisa terus belajar untuk mengelola keuangannya dengan baik agar menjadi bekal di dunia bisnis yang dinamis.
Hadir sebagai narasumber, Content Creator Keuangan, Albertus Axel mengatakan, dalam merencanakan mengelola keuangan, hal pertama yang harus disadari ialah tujuan dari menggunakan uang tersebut. “Mengatur uang adalah mengatur hidup, karena goals nggak akan tercapai kalau dompet terus bocor. Prinsip yang benar adalah pakai uang buat kebutuhan hidup, bukan buat ikutin tren, tapi buat ngejar impian dan jamin masa depan,” katanya.
Axel meneruskan, terdapat 4 langkah financial stability yakni dengan map out situasi saat ini, menentukan tujuan finansial, membuat sistem untuk mencapai tujuan finansial, dan menaikkan money IQ dengan memperbesar skill dan menaikkan income.
“Di sisi lain, hal yang bisa dilakukan untuk mengelola keuangan ialah dengan selalu menyisipkan uang di awal untuk ditabung, memiliki minimal 2 rekening untuk spending dan savings, tracking income/expense, bikin budgeting dan analisa behavior spending, punya saving goal, menyisakan untuk dana darurat, dan practice mindful spending dengan tidak membuang uang untuk hal yang tidak penting,” pungkasnya. (NIS)