Banten (Unas) – “Peningkatan Minat Belajar Anak Nelayan Melalui Smart Education Community” menjadi konsep PKM yang dilakukan oleh Dosen dan mahasiswa dari tiga program studi (Sosiologi, Ilmu Komunikasi, dan Hubungan Internasional) di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Nasional telah melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Pesisir Pantai, Kampung Anom, Banten pada Minggu, 04 September 2022.
Dosen yang turut mensukseskan kegiatan tersebut dari Program Studi Sosiologi yaitu Kamaruddin Salim, S.Sos., M.Si., dan Ichmi Yani Arinda Rohmah, S.Pd., M.Sosio. Dari Program Studi Ilmu Komunikasi yaitu Drs. Selamat Ginting, M.Kom. Sedangkan nama-nama mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan yaitu Dzulha Khoerunisa (Sosiologi), Muhammad Al Fatih (Sosiologi), Mutiara Assyifa Qolbu (Sosiologi), Rifqi Arya Natis (Sosiologi), Jihan Ramadhan (Sosiologi), Nabila Shafa Sabrina (Hubungan Internasional), dan Adinda Nabila Rahmah (Ilmu Komunikasi).
Kegiatan yang bekerja sama dengan Sekolah Anak Bahari ini mengambil tema “Peningkatan Minat Belajar Anak Nelayan Melalui Smart Education Community”. Sasaran utama kegiatan ini adalah para anak nelayan dan para relawan penggerak Sekolah Anak Bahari, Kampung Anom, Banten.
Konsep penelitian didesain dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, dosen dan mahasiswa melakukan observasi berperan serta (Participant Observation), wawancara mendalam (In-depth Interview) dan interpretasi pendokumentasian.
Selain penelitian, dosen dan mahasiswa juga melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan desain smart education community. Pelaksanaan pengabdian ini didukung penuh oleh para penggerak Sekolah Anak Bahari, sehingga kolaborasi antara dosen, mahasiswa dan penggerak Sekolah Anak Bahari dapat terbentuk dengan sangat baik.
“Desain smart education community lebih menonjolkan aspek pendidikan bagi anak nelayan yang berbasiskan pada potensi komunitas di lingkungan Sekolah Anak Bahari”, kata Dosen Prodi Sosiologi Kamaruddin Salim, S.Sos., M.Si. dalam keterangannya, Rabu (7/9).
Ia juga mengatakan, perwujudan pendidikan yang berbasiskan komunitas ini dapat tercermin pada pelaksanaan kegiatan belajar anak-anak nelayan yang notabenenya para orang tua bermata pencaharian sebagai nelayan di laut dan pedagang ikan laut. Melalui Sekolah Anak Bahari, anak-anak nelayan dibimbing oleh para penggerak sekolah dan didukung penuh oleh kelompok-kelompok nelayan yang ada di lingkungan sekolah
“Dalam hal tersebut, maka desain pengabdian yang ditawarkan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Nasional sangat sesuai dengan karakteristik pendidikan informal yang berjalan di Sekolah Anak Bahari”, ujarnya yang juga sebagai Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan Unas.
Dalam kegiatan ini, Dosen dan mahasiswa berkolaborasi dengan relawan penggerak Sekolah Anak Bahari bersama-sama memberikan sosialisasi dan motivasi kepada anak-anak nelayan. Berbagai kegiatan yang menyenangkan dan membangkitkan motivasi belajar anak-anak telah dilaksanakan baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Setelah belajar di dalam ruang, anak-anak nelayan diajak belajar di dekat pantai.
“Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini dinilai cukup efektif dan memiliki kebermanfaatan untuk anak-anak nelayan dan para penggerak Sekolah Anak Bahari di Kampung Anom, Banten. Selain dari sivitas akademika Universitas Nasional, masih jarang masyarakat luar yang bisa datang dan melakukan kegiatan penelitian maupun pengabdian di Kampung Anom, Banten ini disebabkan lokasinya cukup jauh dari perkotaan. Harapan besarnya, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan ini dapat berkelanjutan”, ungkap Kamaruddin. (DMS)