Jakarta (Unas) – Dalam rangka Dies Natalis ke 37, Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) Universitas Nasional (Unas) menyelenggarakan seminar nasional dan pameran teknologi pada Selasa dan Rabu, (27-28/9). Pada sesi seminar nasional judul yang diangkat adalah “Peranan Mahasiswa Dalam Mengembangkan Energi Alternatif di Industri 4.0”. Adapun pembicara yang dihadirkan yaitu Asesor Pembangkit Listrik Dr. Ir. Teguh Wibowo, S.T., M.T. dan ASN KESDM Oktasio Fahlevi, S.T., M.T.
Teguh memaparkan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 ada tantangan yang perlu mahasiswa hadapi. Menurut dia, di era revolusi industri keempat ini harus dihadapi dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, kreatif, dan berinovasi yang mempunyai daya saing. Inovasi teknologi yang membawa dampak disrupsi atau perubahan fundamental terhadap kehidupan masyarakat. Dimana saat ini sudah banyak aktivitas manusia yang sudah tergantikan oleh teknologi digital bahkan ada beberapa yang sudah digantikan dengan robot.
Adanya pergeseran tenaga kerja manusia kearah digitalisasi merupakan bentuk tantangan yang harus dihadapi oleh mahasiswa. Peran manusia setahap demi setahap diambil alih oleh mesin otomatis. Adanya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) dimana pasar-pasar dari berbagai Negara ikut bersaing. “Sehingga kita tidak bisa menjadi pribadi yang biasa-biasa aja”, kata Teguh di Ruang Aula Universitas Nasional.
Revolusi industri 4.0 dalam lima tahun mendatang akan menghapus 35 persen jenis pekerjaan. Dan bahkan pada 10 tahun yang akan datang jenis pekerjaan yang akan hilang bertambah menjadi 75 persen. Hal ini akan menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia akan terus bertambah jika SDM nya tidak berkualitas.
Kondisi permasalahan utama yang paling krusial dalam menghadapi industri 4.0 saat ini adalah ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karenanya, perlunya dorongan peningkatan SDM agar mampu berdaya saing global. “Bahwa kalau bicara revolusi industri 4.0 salah satu kelemahan atau tantangan terbesarnya adalah banyak tenaga kerja kita yang tidak kompatibel.
“Mahasiswa dalam kiprahnya menjadi instrumen penting dalam mengamalkan Tri Dharma Perguruan tinggi, yaitu sebagai pendidik dan pengajar dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Mahasiswa menjadi ujung tombak perubahan yang peduli terhadap bangsa maupun daerahnya. Oleh sebab itu, mahasiswa sangat berperan penting di era Revolusi Industri 4.0 ini. Mahasiswa harus menaruh perhatian lebih terhadap kondisi yang terjadi saat ini”, ujar Teguh.
Ia menambahkan, mahasiswa juga harus berperan aktif yaitu dengan cara memperkaya literasi, melakukan penelitian agar inovasi dan kreativitas dapat tercipta, selalu mengasah keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar agar dapat beradaptasi dan berkembang dengan baik dalam menghadapi tantangan global di era revolusi industri 4.0.
Selain itu, mahasiswa juga harus mengembangkan pola berpikir kritis dan tidak mudah tergerus dalam pengaruh yang negatif. Penyebaran informasi sangat cepat, real time dan meluas dari satu jaringan ke jaringan lain. Mahasiswa harus mampu memilah manakah informasi yang benar.
“Mahasiswa dirasa perlu memberikan pengarahan kepada masyarakat mengenai perkembangan teknologi yang terjadi saat ini, diantaranya dengan membuat pelatihan ke berbagai pelosok daerah dan melakukan edukasi ke masyarakat terutama masyarakat tradisional terkait era Revolusi Industri 4.0,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Dekan Fakultas Teknik dan Sains Dr. Viktor Vekky R Repi, S.T., M.T. mengatakan bahwa seminar nasional dan pameran teknologi adalah kegiatan himpunan mahasiswa yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya. “Untuk itu kami mengundang pihak sekolah dan siswa untuk sama-sama kita belajar atau transfer knowledge terkait dengan perkembangan teknologi saat ini”, jelasnya.
Kegiatan-kegiatan himpunan mahasiswa sepenuhnya didukung oleh fakultas jadi kedepan kegiatan akademik akan menjadi prioritas utama. Oleh karena itu fakultas mendorong himpunan untuk mengikuti kegiatan pengembangan, mengadakan acara sharing, webinar itu berdampak pada penilaian institusi atau keberadaan program studi itu sendiri.
“Dengan demikian kegiatan-kegiatan akademik tadi itu bisa dimanfaatkan selain tujuan utamanya adalah menambah pengetahuan, kemampuan, skill, kompetensi dari mahasiswa dan juga diluar itu memperkuat keberadaan program studi itu sendiri,” tandasnya.
“Saya harapkan kegiatan ini terus berlangsung dan tentunya kegiatan yang bersifat akademik akan terus berlangsung dan komitmen fakultas teknik dan sains mendukung kegiatan-kegiatan tersebut,” pungkas Vekky.
Kegiatan ini juga turut dihadiri siswa/i dari sekolah yaitu SMK Adi Luhur dan SMK Kharismawita.
Pameran Teknologi
Setelah melaksanakan Seminar Nasional pada hari pertama, HMM Unas mengadakan pameran teknologi pada hari kedua di lapangan parkir Unas. Pameran ini turut mengundang mahasiswa dari kampus lain untuk ikut berpartisipasi memamerkan hasil karyanya.
Adapun karya yang dipamerkan seperti go car¸ alat pemotong sayur skala rumah tangga, Alat bending kekuatan 5 ton, alat pemotong daging skala rumah tangga, alat pengupas kulit kentang, alat pengering ikan, dual axis tracker, floating micro hydro power, alat pencacah plastik, alat pencacah kertas, penyulingan limbah plastik kapasitas 50 kg, dan alat fermentor wine kapasitas 20 liter.
Pameran ini pun mendapat perhatian khusus dari mahasiswa Unas. Hal ini, terlihat dari antusiasme pengunjung yang hadir. “Pameran ini bagus ya. Karena kita bisa melihat hasil karya dari mahasiswa teknik mesin,” ujar Lutfi mahasiswa teknik mesin angkatan 2022.
Hal yang sama juga diungkapkan Fiqi mahasiswa teknik mesin angkatan 2022. Ia mengungkapkan bahwa karya yang dipamerkan dapat menjadi pemicu mahasiswa baru untuk membuat karya yang lebih banyak lagi guna menambah koleksi yang dihasilkan oleh mahasiswa teknik mesin Unas serta dapat digunakan untuk ajang-ajang perlombaan di luar kampus.(*DMS)