Logo MPR

Kegiatan berlangsung di Ruang Korea Corner dan dihadiri oleh Wakil Dekan FBS, Dra. Fadhilah, M.Hum., Ketua Program Studi Sastra Jepang, Dr. Wawat Rahwati, S.S., M.Hum., serta mahasiswa FBS UNAS. Dari pihak Pemerintah Prefektur Gifu hadir Mr. Mitsunori Kojima (Executive Director Department of Commerce, Labor and Industry), Mr. Takashi Tsuchida (Director Industry Human Resources Division), dan Mr. Osamu Hirano (Staff Industry Human Resources Division).

Dalam sambutannya, Dra. Fadhilah menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut dan menekankan bahwa kolaborasi ini berpotensi membuka kesempatan belajar dan pengalaman profesional di luar negeri bagi mahasiswa.

“Kami sangat berterima kasih karena Pemerintah Prefektur Gifu berkenan datang dan memberikan peluang bagi mahasiswa kami,” ujarnya.

Pada sesi pemaparan, Mr. Mitsunori Kojima memperkenalkan karakteristik geografis dan potensi ekonomi Gifu. Ia menjelaskan bahwa prefektur ini terletak di tengah Jepang, di antara Tokyo dan Osaka, serta dikenal dengan lanskap alam yang beragam dan kualitas lingkungan yang baik. Ia juga menegaskan bahwa manufaktur merupakan sektor terbesar yang mempekerjakan sekitar seperempat tenaga kerja di wilayah tersebut.

“Gifu dikenal sebagai prefektur industri manufaktur dengan lebih dari 92.000 perusahaan. Sekitar 32 persen di antaranya bergerak di bidang manufaktur, yang merupakan persentase tertinggi di Jepang. Banyak perusahaan bekerja sama dengan industri otomotif Toyota dan industri penerbangan di prefektur Aichi,” jelasnya.

Kegiatan berlanjut dengan pemutaran video profil Prefektur Gifu yang menampilkan potensi daerah, lingkungan kerja, serta kehidupan masyarakatnya.

Selanjutnya, Mr. Takashi Tsuchida memaparkan Prefecture Internship Program, yaitu program magang yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa asing, termasuk dari Indonesia, untuk bekerja dan belajar di berbagai perusahaan di Gifu. Ia menjelaskan bahwa kebutuhan tenaga kerja di Gifu cukup tinggi dan perusahaan-perusahaan di wilayah tersebut sangat terbuka menerima peserta magang dari luar negeri.

“Sekitar satu dari empat pekerja di Gifu bekerja di sektor manufaktur. Perusahaan di Gifu membutuhkan banyak tenaga kerja dan sangat terbuka terhadap tenaga asing dari Indonesia,” ujar Tsuchida.

Dalam sesi tanya jawab, mahasiswa FBS UNAS menanyakan berbagai hal terkait program magang, antara lain fasilitas tempat tinggal, pengaturan waktu ibadah bagi mahasiswa Muslim, serta jaminan kesehatan. Perwakilan Gifu memberikan penjelasan bahwa peserta magang akan memperoleh dukungan akomodasi dan fasilitas pendukung lainnya.

Pertemuan ditutup dengan sesi foto bersama sebagai tanda komitmen awal untuk menjajaki kerja sama lebih lanjut antara FBS UNAS dan Pemerintah Prefektur Gifu. (IMM/DMS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *