Logo MPR

Jakarta (UNAS) – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional (FIKES UNAS) kembali menegaskan komitmennya dalam menghubungkan inovasi dan kemanusiaan melalui kegiatan The 3rd International Conference on Health Sciences (ICHS) bertema “Pelayanan Kesehatan di Era Digital: Mengintegrasikan Teknologi dan Kesejahteraan Holistik.”

Konferensi internasional ini diselenggarakan secara hybrid di Auditorium UNAS Pejaten dan melalui Zoom Meeting pada Kamis (13/11/2025). Kegiatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-76 Universitas Nasional, sekaligus forum akademik lintas negara yang mempertemukan peneliti, akademisi, dan praktisi kesehatan dari Indonesia dan berbagai negara.


Integrasi Teknologi dan Nilai Kemanusiaan

ICHS ke-3 bertujuan memperkuat kolaborasi riset di bidang kesehatan, memperluas publikasi ilmiah, dan membuka ruang pertukaran pengetahuan global. Melalui forum ini, para peserta mempresentasikan hasil penelitian dan berkesempatan mempublikasikannya di jurnal internasional bereputasi.

Ketua Pelaksana ICHS 2025, Dr. Ns. Dayan Hisni, S.Kep., M.N.S., menyampaikan bahwa konferensi ini menjadi momentum penting dalam menghadapi revolusi digital di dunia kesehatan.

“Inovasi seperti telemedis, kecerdasan buatan, rekam medis elektronik, dan wearable health tracker telah mengubah cara layanan kesehatan diberikan dan dinikmati. Karena itu, diperlukan forum ilmiah yang mempertemukan para pakar untuk bersinergi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi,” ujarnya.

Dr. Dayan menegaskan bahwa konferensi ini tidak hanya membahas inovasi teknologi, tetapi juga bagaimana teknologi dapat memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dalam praktik kesehatan.

Sementara itu, Dekan FIKES UNAS, Prof. Dr. Retno Widowati, M.Si., menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam pengembangan pendidikan dan penelitian kesehatan.

“Konferensi ini bukan sekadar pertemuan ilmiah, melainkan perayaan kolaborasi lintas bangsa yang lahir dari jantung pendidikan kesehatan Indonesia, yaitu Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional,” tutur Prof. Retno.

Ia menambahkan, tema tahun ini relevan dengan kebutuhan zaman yang menuntut keseimbangan antara inovasi teknologi dan kesejahteraan manusia secara menyeluruh.

“Mari kita jadikan forum ini sebagai wadah bersatunya ilmu dari Indonesia, Vietnam, Jepang, Thailand, dan Korea Selatan dengan satu visi bersama: pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi semua,” ujarnya.


Teknologi untuk Kemanusiaan

Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama, Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt., menegaskan bahwa kemajuan teknologi digital tidak boleh menggeser nilai kemanusiaan dalam layanan kesehatan.

“Kesehatan sejati bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi juga kondisi sejahtera secara fisik, mental, sosial, dan spiritual. Karena itu, kemajuan teknologi harus berpihak pada kesejahteraan manusia seutuhnya,” jelasnya.

Konferensi ini menghadirkan lima narasumber internasional:

Diskusi dipandu oleh Bdn. Febry Mutiariami Dahlan, S.ST., M.Keb. dan Ns. Tommy J.F. Wowor, MM., M.Kep., Ph.D.

Kegiatan ditutup dengan pernyataan Prof. Retno Widowati yang menegaskan pentingnya sinergi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemanusiaan.

“Teknologi hanya akan bermakna jika digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Melalui konferensi ini, kita belajar bahwa inovasi terbaik adalah yang berpihak pada kehidupan,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *