Jakarta (UNAS) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Nasional (UNAS) mengadakan Pelatihan Menulis dan Publikasi Ilmiah untuk Jurnal Bereputasi Scopus Q1. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. Nangkula Utaberta, Profesor Arsitektur dari School of Architecture and Built Environment, UCSI University, Malaysia, yang berlangsung selama tiga hari pada Kamis–Sabtu (28–30/8) di Smart Classroom UNAS.
Pelatihan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama, Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya semangat publikasi di kalangan sivitas akademika.
“Mari kita giatkan semangat menulis publikasi. Menulis artikel untuk bisa tembus jurnal Scopus Q1 bukan hal yang mustahil. Mudah-mudahan seluruh peserta nantinya minimal dapat menerbitkan satu karya. Saya melihat antusiasme yang besar, dan harapan saya semuanya bisa berhasil publish paper,” ujar Prof. Erna pada Kamis (28/8).
Pada sesi utama, Prof. Nangkula memaparkan materi bertajuk Writing for Good Journal: Step by Step Workshop on How to Write and Publish in Reputable and Index Journal. Ia menekankan bahwa langkah awal menulis adalah berani memulai dan tidak menunda.
“Menulis itu mudah. Langkah awalnya, buka laptop dan mulai menulis apa pun. Jangan menunda!” katanya.
Lebih lanjut, ia memberikan panduan praktis mengenai elemen penting artikel ilmiah, mulai dari judul yang ringkas dan informatif, abstrak yang kuat, pemilihan kata kunci, hingga struktur utama artikel dengan pendekatan IMRAD (Introduction, Methods, Results, and Discussion). Ia juga menekankan pentingnya kualitas bahasa Inggris, kejelasan metodologi, serta diskusi kritis untuk meningkatkan peluang diterima di jurnal bereputasi.
Peserta juga diajak memahami kesalahan umum yang harus dihindari, teknik menyusun referensi sesuai gaya jurnal, serta strategi memilih jurnal target yang sesuai bidang kajian. Prof. Nangkula menegaskan bahwa konsistensi menulis, menjaga orisinalitas karya, serta menjauhi plagiarisme merupakan kunci untuk menembus jurnal Scopus Q1.
Melalui pelatihan ini, diharapkan kapasitas dosen dan peneliti UNAS dalam menghasilkan publikasi ilmiah bereputasi internasional dapat semakin meningkat. (TIN)