Logo MPR

Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, (15/8), di Exhibition Room UNAS Pejaten ini menjadi ruang diskusi terbuka bagi sivitas akademika untuk menjalankan kolaborasi dengan industri.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan SDM, Prof. Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M., menegaskan bahwa peran perguruan tinggi saat ini tidak hanya sebatas menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga harus mampu membangun kemitraan yang memberi nilai tambah bagi dunia kerja.

“Kampus harus punya kolaborasi nyata dengan industri. Melalui kegiatan ini, UNAS ingin menghidupkan riset yang aktif, relevan, dan berdampak nyata,” ucapnya.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Dr. Dra. Erna Ermawati Chotim, M.Si., menambahkan, kegiatan ini diharapkan melahirkan rencana strategis yang terukur, mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang. Salah satu langkah awalnya adalah membangun basis data mitra kerja sama dari tingkat program studi, fakultas, hingga universitas, serta menginisiasi diskusi multidisiplin.

“Kolaborasi dengan industri adalah kunci. Kita ingin setiap kemitraan berkontribusi langsung pada pembelajaran dan memperkuat kurikulum OBE yang sedang kita jalankan,” jelasnya.

Dwitya Kirana Amry, Ph.D.,selaku Narasumber menekankan bahwa kolaborasi kampus dan industri bukan hanya memperkuat penelitian (research), tetapi juga kualitas pengajaran (teaching excellence). Ia menggarisbawahi pentingnya kontribusi lulusan ilmu sosial terhadap inovasi di sektor jasa yang dinamis, khususnya di bidang Teknologi, Komunikasi, dan Informatika (TIK).

“Ilmuwan sosial memiliki peran signifikan dalam mendorong inovasi di berbagai sektor, termasuk TIK. Itulah mengapa penguatan hubungan antara universitas dan industri sangat krusial,” ungkapnya.

Setelah itu, sesi diskusi ini juga dilengkapi breakout session berbasis analisis SWOT. Para dosen dibagi dalam kelompok untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan kolaborasi industri dan kampus. Ide-ide yang dihasilkan kemudian dipresentasikan secara terbuka, memunculkan gagasan kreatif yang siap ditindaklanjuti.

Acara penutupan diakhiri dengan penyerahan gift kepada Narasumber dan foto bersama para peserta. (SAF)