Logo MPR

“Kegiatan ini dihelat dalam rangka membekali dan memberikan pemahaman alumni dan civitas akademika FEB UNAS agar memahami isu-isu strategis dalam ekonomi global,” ujar Sekretaris Prodi Magister Manajemen, Dr. Drs. Suadi Sapta Putera, S.E., M.M dalam sambutannya. 

Suadi melanjutkan, seminar ini juga didasari pada kondisi ekonomi global yang semakin tidak menentu akibat berbagai dinamika geopolitik,

perubahan iklim, fluktuasi harga komoditas, dan perkembangan teknologi. Hal ini yang menimbulkan tantangan besar bagi perekonomian Indonesia.

Hadir sebagai Keynote Speaker, Guru Besar Ekonomi Politik UNAS Prof. Dr. H. Yuddy Chrisnandi, S.E., M.E mengatakan, saat ini kondisi ekonomi global sedang menghadapi ketidakpastian yang meningkat. 

“Ada beberapa pemicunya, salah satu yang paling signifikan adalah konflik geopolitik antar beberapa negara yang semakin memanas, seperti Rusia-Ukraina, Timur Tengah, India-Pakistan, dan Israel-Iran,” ucapnya. 

Membahas dari konflik Israel-Iran, Prof. Yuddy menuturkan, perang tersebut menimbulkan beberapa resiko ekonomi yang dihadapi negara-negara di dunia, seperti kenaikan harga minyak, inflasi global, gangguan rantai pasok, dan penurunan investasi global. 

“Perang menggangu pasokan minyak global, karena Iran salah satu negara pengekspor minyak terbesar di dunia. Kenaikan harga minyak meningkatkan biaya produksi dan inflasi global,” jelasnya. 

Ia melanjutkan, meningkatnya harga minyak dan biaya produksi dapat menyebabkan inflasi global, yang berdampak pada penurunan daya beli masyarakat dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. 

“Tak hanya itu, konflik di wilayah tersebut akan memaksa negara-negara mencari jalur perdagangan lain yang lebih jauh, meningkatkan biaya logistik dan harga jual,” ucap Duta Besar RI untuk Ukraina, Armenia, dan Georgia periode 2017-2021 itu. 

Di sisi lain, menurut Prof. Yuddy, ketegangan Israel-Iran juga dapat memberikan resiko terhadap ketidakpastian ekonomi global, sehingga membuat investor berpikir panjang untuk melakukan investasi.  Seminar Nasional Ekonomi Global ini juga menjadi momentum penting untuk melaksanakan pelantikan pengurus baru

ILUNI PASMA UNAS periode 2025–2029, sebagai wujud regenerasi organisasi alumni yang berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan menjadi ruang strategis dalam menjembatani komunikasi antara alumni, mahasiswa, dan institusi kampus dengan dunia profesional dan kebijakan. Diharapkan partisipasi aktif dari seluruh anggota ILUNI PASMA UNAS untuk menyukseskan kegiatan ini dan mendukung kepengurusan baru dalam menjalankan visi dan misinya selama lima tahun ke depan. (NIS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *