
Jakarta (UNAS) – Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Nasional (UNAS) menggelar acara pelepasan lulusan Program Studi Keperawatan, Program Studi Kebidanan, dan Program Studi Magister Kebidanan, pada Jumat, (13/6/2025) di Gedung Auditorium UNAS. Pelepasan ini sebagai bentuk penghargaan atas capaian akademik para mahasiswa yang telah menyelesaikan studi mereka. Acara yang berlangsung dengan khidmat ini dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, dosen, serta tenaga kependidikan. Acara ini menandai momen penting dalam perjalanan profesional para calon tenaga kesehatan yang siap terjun ke dunia kerja.
Ketua panitia pelepasan lulusan Bdn. Bunga Tiara Carolin, S.ST., M.Bmd. mengatakan bahwa lulusan Sarjana pada hari ini diikuti sebanyak 132 lulusan Sarjana Keperawatan, 71 lulusan Sarjana Kebidanan, dan 6 lulusan Magister kebidanan FIKES UNAS.
Ia mengungkapkan bahwa pada pelepasan ini mengangkat tema Unmasking the Future: a New Beginning. “Tema ini mengandung makna bahwa, para lulusan Fikes UNAS siap membuka lembaran baru dalam hidupnya, melepaskan segala keterbatasan dan ketidakpastian masa lalu, serta menatap masa depan dengan keberanian dan harapan,” ungkapnya.
Ia pun berharap, semua lulusan yang sudah bekerja makin berkembang, dan yang belum dapat segera bergabung di instansi kesehatan di seluruh Indonesia. “Agar para lulusan dapat segera mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat. Kami titip nama baik FIKES UNAS di Pundak teman-teman, dan kami harap dapat melanjutkan Pendidikan kembali di Fakultas tercinta kita,” ungkapnya.
Sementara itu, Dekan Fikes Prof. Dr. Dra. Retno Widowati, M.Si. dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelepasan ini adalah titik balik yang penuh makna. Ia menegaskan bahwa setelah melalui proses akademik yang panjang dan penuh tantangan, para lulusan kini memasuki fase baru kehidupan yang menuntut ketangguhan, tanggung jawab, dan kontribusi nyata di tengah masyarakat
Ia juga menyinggung tema yang diusung dalam pelepasan lulusan Program Studi Keperawatan, Program Studi Kebidanan, dan Program Studi Magister Kebidanan itu. “Unmasking the future berarti Anda telah melepaskan segala keraguan, ketakutan, dan bahkan mungkin keterbatasan yang sebelumnya membayangi. Anda telah menunjukkan keberanian untuk menghadapi tantangan, mengungkap potensi diri yang sesungguhnya, dan siap melangkah maju,” katanya.
“Ini adalah saatnya untuk A New Beginning, sebuah permulaan baru. Bukan hanya sekadar lembaran baru dalam hidup, tapi juga awal dari kontribusi nyata Anda sebagai tenaga kesehatan profesional. Dunia menanti sentuhan dan karya-karya terbaik dari Anda,” tambah Prof. Retno.
Sebelum menutup sambutannya, ia mengapresiasi dan menaruh harapan untuk para lulusan S1 Keperawatan, S1 Kebidanan, dan S2 Kebidanan. “Anda semua adalah duta-duta terbaik Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional. Ilmu dan kompetensi yang telah Anda raih adalah modal berharga. Ingatlah selalu nilai-nilai FIKES yaitu Fokus, Integritas, Kreativitas, Empati dan Santun dalam setiap langkah dan tindakan Anda,” pungkasnya.
Komunikasi Efektif dan Karakter: Kunci Sukses Lulusan Kesehatan di Era Digital
Dalam pelepasan ini, Fikes UNAS juga mengundang pembicara untuk memberi pembekalan. Ia adalah Dr. Dani Akhyar, S.T., M.kom. selaku Head of Communication & CSR XLSmart. Dani membawakan materi berjudul “Effective Communication For Your Brighter Future”. Ia berbagi wawasan inspiratif mengenai pentingnya komunikasi dan karakter dalam mendukung kesuksesan lulusan di dunia kerja, khususnya di bidang kesehatan. Ia menekankan bahwa keberhasilan dalam karir tidak hanya ditentukan oleh kompetensi, tetapi juga oleh karakter yang kuat.
“Kompetensi adalah satu sayap kupu-kupu, tapi tanpa karakter, kita tidak akan pernah bisa terbang,” ungkapnya, menyampaikan metafora yang menggambarkan pentingnya keseimbangan antara keahlian dan sikap dalam menjalani profesi tenaga kesehatan.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti pentingnya komunikasi efektif sebagai keterampilan utama yang harus dimiliki oleh setiap tenaga kesehatan. Ia menegaskan bahwa komunikasi bukan hanya tentang menyampaikan informasi, melainkan juga tentang menciptakan koneksi emosional dengan pasien. “Komunikasi adalah kunci utama keberhasilan pribadi dan karier,” jelasnya, seraya mengajak para peserta untuk memahami konsep komunikasi melalui elemen 3V: verbal, vokal, dan visual.
Ia mendorong para lulusan untuk tidak hanya menjadi tenaga kesehatan yang cakap, tetapi juga mampu menjadi komunikator yang baik, kreatif dalam membagikan edukasi kesehatan melalui platform digital. “Sekarang ini banyak tenaga kesehatan yang sukses menjadi content creator. Kalian pun bisa,” tuturnya,
Sesi berlangsung interaktif, termasuk ketika beberapa peserta diminta menyampaikan cita-cita mereka 20 hingga 30 tahun mendatang. Salah satu peserta, Monica dari Prodi Kebidanan angkatan 2021, menyampaikan harapannya menjadi istri yang salihah, sukses secara pribadi, dan memiliki tempat praktik bidan mandiri (TPMB) sendiri. “Saya ingin membuka TPMB dan membantu banyak orang,” ujarnya penuh semangat.
Senada dengan itu, Oki, peserta lainnya, berharap dapat membuka lapangan kerja melalui bidang kesehatan. Ia menyampaikan bahwa mimpinya adalah membahagiakan orang lain dan membangun fasilitas pelayanan kesehatan sendiri. Kedua peserta ini mendapat apresiasi dari narasumber yang menilai semangat kewirausahaan di bidang kesehatan perlu didukung dengan literasi digital dan kemampuan komunikasi publik yang baik.
Tidak hanya membagikan teori komunikasi, narasumber juga mengajak para peserta untuk mengasah public speaking dan memanfaatkan media sosial sebagai ruang edukasi. Ia menyampaikan bahwa salah satu jalan agar pesan tersampaikan secara efektif adalah dengan latihan jam terbang dan menguasai body language. “Kalian tidak akan bisa jadi pembicara hebat hanya dengan diam. Ambil setiap kesempatan untuk berbicara di depan umum,” tegasnya.
Dalam penutupnya, ia mengajak para lulusan untuk mengenang dan menghargai perjuangan orang tua. “Lulus bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga kebanggaan orang tua. Bahagiakan mereka dengan tindakan dan kontribusi nyata di masyarakat,” katanya dengan suara penuh haru.
Acara tersebut menjadi momentum tidak hanya untuk merayakan keberhasilan akademik, tetapi juga refleksi tentang peran lulusan kesehatan dalam menjawab tantangan zaman dan membangun karakter unggul di tengah dinamika global yang semakin kompleks.
Dalam kegiatan ini juga disampaikan nama-nama lulusan terbaik dari setiap program studi diantaranya yaitu: Lulusan terbaik pada Program Studi Magister Kebidanan, Siti Lomrah dengan IPK 3,98 dan Badria Laili dengan IPK 3,97.
Lulusan terbaik terbaik pada Program Studi Kebidanan Kelas Reguler, Astiara Wijayanti dengan IPK 3.89 dan Noviane Indah Susanti dengan IPK 3.88, Kelas RPL: Alfiyah Rasyidah dengan IPK 3.95 dan Ratu Dalfa Aulia Rahma dengan IPK 3.84.
Selanjutnya, Lulusan terbaik pada Program Studi Keperawatan Kelas Reguler, Afrelia Bintang Tri Wulandari dengan IPK 3,95 dan Alifah Rian Azzahra IPK 3,95, Kelas RPL: Melinda Farulianti Safitri dengan IPK 3,83 dan Auliya Nur Fitri dengan IPK 3,68. (*DMS)