
Jakarta (UNAS), 26 Mei 2025 — Universitas Nasional (UNAS) menyambut delegasi Universiti Malaya (UM), Malaysia dalam kegiatan Language Mobility Programme 2025 yang mengangkat tema “Exploring Cultures: Language Mobility Programme”. Program ini berlangsung selama lima hari, dari 26 hingga 30 Mei 2025, dan menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama akademik serta pertukaran budaya antara dua perguruan tinggi terkemuka di Asia Tenggara.
Pembukaan program berlangsung pada Senin pagi di Exhibition Hall UNAS dan dihadiri oleh pimpinan UNAS serta delegasi UM yang terdiri atas dosen dan mahasiswa. Turut hadir Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama, Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.Si., Apt.; Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra UNAS, Dr. Drs. Somadi Sosrohadi, M.Pd.; dan dosen pendamping dari UM, Dr. Najah Radiah Zainal Abidin dan Dr. Ahmad Kamil Ghazali.
Dalam sambutannya, Prof. Ernawati menegaskan pentingnya hubungan lintas negara dalam membangun atmosfer akademik yang kaya nilai budaya. Ia menyebut Malaysia bukanlah negara asing, melainkan saudara serumpun dengan Indonesia. “Kehadiran delegasi UM adalah wujud nyata diplomasi pendidikan lintas generasi. Kami berharap program ini tidak hanya menambah wawasan akademik, tetapi juga memperkuat jejaring persahabatan antarbangsa,” ujarnya.
Program ini dirancang komprehensif dengan memadukan kegiatan akademik, kunjungan budaya, serta interaksi sosial. Beberapa kegiatan unggulan meliputi:
- Diskusi film Buya Hamka di Ruang Audio Visual Cyber UNAS.
- Diskusi akademik dosen UNAS–UM di Ruang Rapat Cyber yang dipandu oleh Kepala Pusat Studi Sosio-Budaya Nusantara (PSSN), Dr. Iskandarsyah, M.Hum., Ph.D.
- Kunjungan ke Perpustakaan Nasional, Monumen Nasional (Monas), dan Masjid Istiqlal.
- Kuliah kebudayaan bersama budayawan Betawi, Yahya Andi Saputra.
- Wisata budaya ke Setu Babakan dengan pertunjukan seni Betawi.
- Lokakarya memasak makanan khas Indonesia seperti rawon.
- Kuliah linguistik tentang bahasa dan peradaban.
- Pertunjukan seni budaya: wayang kulit, tari tradisional, sajak Sunda, dan lagu nasional.
Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra UNAS, Dr. Somadi, menyampaikan apresiasi atas terwujudnya kegiatan yang telah dirancang sejak empat tahun lalu. “Dulu dosen-dosen kami menimba ilmu di UM, kini giliran mahasiswa UM berkunjung ke UNAS. Ini adalah awal jejaring akademik yang akan terus berkembang,” tuturnya.
Dr. Ahmad Kamil Ghazali dari Universiti Malaya juga menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari UNAS. Ia menilai program ini sebagai awal kerja sama berkelanjutan dalam pengajaran, riset, dan pertukaran mahasiswa. “Melalui kegiatan ini, mahasiswa kami tidak hanya mendapatkan pengalaman akademik, tetapi juga pemahaman akan perbedaan dan kesamaan budaya sebagai modal membangun dunia yang inklusif,” ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya sebagai forum pertukaran pelajar, tetapi juga membangun pemahaman lintas budaya dan toleransi. Kepala PSSN, Dr. Iskandarsyah, menekankan bahwa kegiatan ini selaras dengan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diterapkan UNAS. “Program ini adalah mimpi yang telah kami rancang sejak lama, bahkan sejak saya menjadi mahasiswa di Universiti Malaya. Hari ini, mimpi itu terwujud,” ujarnya.
Melalui Language Mobility Programme 2025, UNAS dan UM menegaskan pentingnya kolaborasi lintas batas dalam pendidikan tinggi. Program ini mencerminkan bahwa pendidikan tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga membangun karakter, empati, dan jejaring global yang berkelanjutan.
Semoga kegiatan ini menjadi awal dari kerja sama yang terus berkembang dan berkontribusi bagi masa depan yang lebih inklusif dan penuh harapan. (Humas UNAS)