Logo MPR

Pembukaan program berlangsung pada Senin pagi di Exhibition Hall UNAS dan dihadiri oleh pimpinan UNAS serta delegasi UM yang terdiri atas dosen dan mahasiswa. Turut hadir Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama, Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.Si., Apt.; Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra UNAS, Dr. Drs. Somadi Sosrohadi, M.Pd.; dan dosen pendamping dari UM, Dr. Najah Radiah Zainal Abidin dan Dr. Ahmad Kamil Ghazali.

Dalam sambutannya, Prof. Ernawati menegaskan pentingnya hubungan lintas negara dalam membangun atmosfer akademik yang kaya nilai budaya. Ia menyebut Malaysia bukanlah negara asing, melainkan saudara serumpun dengan Indonesia. “Kehadiran delegasi UM adalah wujud nyata diplomasi pendidikan lintas generasi. Kami berharap program ini tidak hanya menambah wawasan akademik, tetapi juga memperkuat jejaring persahabatan antarbangsa,” ujarnya.

Program ini dirancang komprehensif dengan memadukan kegiatan akademik, kunjungan budaya, serta interaksi sosial. Beberapa kegiatan unggulan meliputi:

Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra UNAS, Dr. Somadi, menyampaikan apresiasi atas terwujudnya kegiatan yang telah dirancang sejak empat tahun lalu. “Dulu dosen-dosen kami menimba ilmu di UM, kini giliran mahasiswa UM berkunjung ke UNAS. Ini adalah awal jejaring akademik yang akan terus berkembang,” tuturnya.

Dr. Ahmad Kamil Ghazali dari Universiti Malaya juga menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari UNAS. Ia menilai program ini sebagai awal kerja sama berkelanjutan dalam pengajaran, riset, dan pertukaran mahasiswa. “Melalui kegiatan ini, mahasiswa kami tidak hanya mendapatkan pengalaman akademik, tetapi juga pemahaman akan perbedaan dan kesamaan budaya sebagai modal membangun dunia yang inklusif,” ujarnya.

Kegiatan ini tidak hanya sebagai forum pertukaran pelajar, tetapi juga membangun pemahaman lintas budaya dan toleransi. Kepala PSSN, Dr. Iskandarsyah, menekankan bahwa kegiatan ini selaras dengan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diterapkan UNAS. “Program ini adalah mimpi yang telah kami rancang sejak lama, bahkan sejak saya menjadi mahasiswa di Universiti Malaya. Hari ini, mimpi itu terwujud,” ujarnya.

Melalui Language Mobility Programme 2025, UNAS dan UM menegaskan pentingnya kolaborasi lintas batas dalam pendidikan tinggi. Program ini mencerminkan bahwa pendidikan tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga membangun karakter, empati, dan jejaring global yang berkelanjutan.

Semoga kegiatan ini menjadi awal dari kerja sama yang terus berkembang dan berkontribusi bagi masa depan yang lebih inklusif dan penuh harapan. (Humas UNAS)