Jakarta (UNAS) – Program Praktisi Mengajar adalah inisiatif yang melibatkan kolaborasi antara akademisi dan praktisi industri untuk memperkaya proses pembelajaran di perguruan tinggi. Melalui program ini, para praktisi berpengalaman dari berbagai bidang industri diundang untuk mengajar di kampus, berbagi pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja. Kolaborasi ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara teori akademik dan praktik industri, serta memastikan lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat program ini, Badan Pengembangan Kurikulum (BPK) Universitas Nasional mengadakan pengenalan dan bimbingan teknis (Bimtek) kepada dosen yang terlibat dalam Program Praktisi Mengajar Angkatan 5. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (03/10) di Ruang Rapat Cyber UNAS, dan diikuti oleh dosen pengampu mata kuliah serta praktisi yang akan mengajar pada semester ini.
Kepala BPK UNAS, Dr. Heni Jusuf, S.Kom., M.Kom., menjelaskan bahwa pertemuan ini sangat penting sebagai ruang diskusi untuk menyamakan persepsi tentang pengajaran dan pengisian logbook. “Kegiatan ini merupakan angkatan ke-5 dari program Praktisi Mengajar. Hari ini kami memberikan pengarahan kepada dosen praktisi mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta menyamakan persepsi tentang jadwal pengajaran, baik secara online maupun onsite,” ungkap Dr. Heni.
Selain itu, Dr. Heni juga menambahkan bahwa dosen praktisi akan didampingi oleh dosen koordinator untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang mungkin timbul selama program berlangsung. “Diharapkan dengan adanya bimbingan teknis ini, program Praktisi Mengajar dapat berjalan lebih lancar, sehingga tidak ada kendala yang signifikan di kemudian hari,” imbuhnya.
Pelaksanaan Program Praktisi Mengajar ini didukung oleh berbagai dosen dan praktisi yang terlibat dalam metode pembelajaran berbasis proyek (project-based learning). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus memastikan relevansi lulusan di dunia kerja yang semakin kompetitif.
Acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan dari Febria Anita, M.Sc., M.Sc., Kepala Pedagogik Dosen, yang menjelaskan tentang pedoman pengisian dan pengecekan logbook praktisi. “Logbook Praktisi hanya dapat diakses oleh akun yang telah lolos seleksi Rencana Kelas Bersama (RKK). Kolaborasi dapat dilaksanakan dengan cepat setelah proses ini selesai,” jelas Febria. Ia juga menambahkan bahwa pemerintah telah memperketat jumlah RKK menjadi 13 per kampus untuk memastikan kualitas program ini.
“Selain memperkuat kolaborasi, kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa Program Praktisi Mengajar dinilai berhasil dalam mencapai tujuannya,” tambah Febria.
Dengan adanya Program Praktisi Mengajar Angkatan 5 ini, Universitas Nasional berharap dapat mendorong pencapaian Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) di setiap program studi, menciptakan sinergi yang kuat antara akademik dan industri, serta meningkatkan kompetensi mahasiswa UNAS secara keseluruhan.(MPR)