Jakarta (UNAS) – Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Nasional (Unas) menggelar acara Yudisium bertema “Bahasa Sebagai Media Interaksi Budaya dalam Dunia Kerja”. Acara yang berlangsung di Aula Universitas Nasional pada Sabtu (28/9), ini dihadiri oleh 107 peserta yang terdiri dari lulusan Program Studi Sastra Indonesia (SINA) sebanyak 17 orang, Sastra Inggris (SING) 22 orang, Sastra Jepang (SJEP) 22 orang, dan Bahasa Korea (BAKOR) 46 orang.
Acara dimulai dengan laporan dari ketua pelaksana, Aleeza Fauzya, yang menyampaikan rasa syukur atas kelancaran penyelenggaraan acara serta apresiasi kepada para peserta yang telah mencapai tahap penting dalam perjalanan akademis mereka.
Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra, Dr. Somadi Sosrohadi, M.Pd., pada sambutannya menyampaikan harapan agar para lulusan mampu bersaing di pasar kerja serta berkontribusi nyata di masyarakat. “Saya berharap para lulusan Fakultas Bahasa dan Sastra dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di era globalisasi, khususnya dalam hal komunikasi dan interaksi budaya,” ungkapnya.
Dr. Somadi juga memperkenalkan proyek buku yang sedang ditulisnya, berjudul Disrupsi Kebudayaan Indonesia di Perang Globalisasi. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya memahami disrupsi budaya yang terjadi akibat perkembangan teknologi. “Disrupsi kebudayaan Indonesia di tengah arus globalisasi mencerminkan perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari teknologi, ekonomi, hingga sosial budaya. Teknologi telah mempercepat penyebaran informasi dan komunikasi yang semakin mendunia,” jelas Dr. Somadi.
Hadir dalam acara ini adalah Wakil Dekan Dr. Fairuz, S.S., M.Hum., Ketua Program Studi Magister Linguistik Dr. Tetet Sulastri, S.S., M.Si., Ketua Program Studi Sastra Indonesia Drs. Arju Susanto, M.Pd., Ketua Program Studi Sastra Inggris Dr. Siti Tuti Alawiyah, S.S., M.Hum., Ketua Program Studi Sastra Jepang Dr. Wawat Rahwati, S.S., M.Hum., dan Ketua Program Studi Bahasa Korea Fahdi Sachiya, S.S., M.A., beserta seluruh jajarannya.
Puncak acara ditandai dengan pengumuman wisudawan terbaik serta pemberian penghargaan kepada mereka yang telah menunjukkan prestasi akademik luar biasa selama menempuh pendidikan. Arga Stevanus, S.S., perwakilan dari wisudawan, dalam pesannya menyampaikan rasa terima kasih kepada para dosen dan pihak kampus. Ia juga mengingatkan teman-temannya untuk terus memanfaatkan bahasa sebagai alat untuk menjalin relasi dan kolaborasi dalam dunia kerja. “Bahasa adalah kunci interaksi budaya. Dengan kemampuan berbahasa yang kita miliki, kita bisa menjembatani berbagai perbedaan budaya di lingkungan kerja yang semakin beragam,” tuturnya.
Acara Yudisium ini menjadi titik awal bagi para lulusan Fakultas Bahasa dan Sastra untuk melangkah lebih jauh, membawa kemampuan bahasa dan pemahaman budaya ke dunia kerja yang semakin dinamis dan kompetitif. (MPR)