Jakarta (UNAS) – Universitas Nasional (UNAS) melalui Program studi Sastra Jepang menyelenggarakan “seminar dan Lokakarya tahunan ke 23 ASPBJI (Asosiasi Studi Pendidikan Bahasa Jepang Indonesia) JABODETABEK 2024 di Gedung Menara UNAS 1&2 Ragunan, Sabtu 21 September 2024.

 Asosiasi Studi Pendidikan Bahasa Jepang Indonesia atau disingkat ASPBJI, merupakan organisasi profesi yang bergerak dalam bidang penelitian, pendidikan dan pengajaran bahasa Jepang di Indonesia ASPBJI didirikan di Jakarta pada tanggal 19 Agustus 1999. ibu Rita Susanti, S.Pd., M.Si. sebagai ketua panitia menyampaikan bahawa  pelaksaan acara seminar ini adalah seminar yang ke 23 dimana, sudah 10 tahun yang lalu UNAS pernah menjadi tuan rumah kegiatan tahunan ini dan sekrang di 2024 UNAS kembali menjadi tuan rumah. Selain itu ketua dari ASPBJI korwil JABODETABEK ibu Dr.Andi Irma Sarjani, S.S., M.A. juga mengucapkan terimakasih  kepada Universitas Nasional karena UNAS telah menyelenggarakan acara ini dengan baik. “kami haturkan terimakasih sedalam dalamnya atas kerja panitia sehingga seminar ini terlaksana dengan baik” tutur bu irma dalam sambutannya.

Acara tersebut dibuka oleh Prof. Dr. Suryono Evendi S.E., MBA (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Alumni) di dampingi oleh Mr. Takahasi Yuichi selalu Direktur Japan Foundation Jakarta, ibu ketua panitia dan ibu ketua ASPBJI.  Prof Sur menceritakan bahwa UNAS dulu memiliki fakultas andalan yaitu fakultas bahasa dan Sastra, lantaran ada salah satu pendiri unas merupakan sastrawan dan punjangga baru yaitu Mr. Sutan Alisyahbana yang kini kita abadikan dengan nama masjid yang ada di UNAS yaitu Masjid Sutan Takdir Alisyahbana. Selain itu Prof Suryono juga mendorong prodi Satra Jepang untuk lebih bayak lagi mengadakan kompetisi Internasional.

Mr Takahasi menyampaikan dalam sambutanya untuk menghasilkan pidato atau presentasi yang baik dan efektif, selain kemampuan berkomunikasi yang baik dari pembawa pidato diperlukan juga naskah yang berisi pesan yang solid. Harapan dari Mr Takahasi untuk acara ini adalah “acara ini menjadi acuhan bagi para pengajar dalam mempersiapakan sedikitnya apa yang akan menyampaikan pidato presentasi mengunakan bahasa jepang”. Tidak hanya itu dalam wawancara yang di lakukan oleh tim MPR kepada Direktur Japan Foundation Jakarta ini, Mr Takahasi menyampaikan 3 kegiatan utama Japan Foundation Jakarta yaitu:

  1. Memperkenalkan seni budaya jepang ,
  2. Mendukung pendidikan bahasa jepang,
  3. Mempromosikan seni jepang ditaraf Internasional

Adapun kegiatan tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan dengan Indonesia dan untuk mendukung/membantu meningkatkan kemampuan pembelajaran bahasa jepang.

Kegiatan ini diawali oleh materi yg di sampai akan oleh Keynote speaker shinohara Aki, M.A yang menjabat sebagai Tenaga Ahli senior di Japan Foudation yang menyampaikan tentang Teknis pengajaran pidato dan presentasi dalam bahasa Jepang dengan menggunakan beberapa referensi dari Japan Foundation dan menjelaskan perbedaan cara menyampaikan pidato dan peesentasi dikaitkan siapa yang mendengarkan dan level kemampuan siswa. Selain itu acara tersebut di meriahkan jg oleh 2 Speaker yang sangat keren yaitu ibu Dr. Suyanti Natalia, M.Pd. dosen dari Universitas Nasional dan Bapak Hari Setiawan, M.A dosen dari Universitas Darma Persada.

Setelah istrah dari Acara seminar berlanjut ke acara lokakarya yg di ikuti oleh 29 peserta dari Jabodetabek. Acara didahului oleh Pejelasan alur Lokakarya oleh panitia dan pembentukan kelompok, setelah itu masing masing kelompok membuat dan merancang pembelajaran pembuatan pidato dan dipresentasikan oleh masing masing grup. Dari presentasi grup tersebut akan diberikan feedback dari Shinohara Sense dari komentar, apresiasi, dan saran agar peserta lebih baik dalam berpidato ataupun melakukan presentasi dalam bahasa Jepang. (NW)