Jakarta (UNAS) – Universitas Nasional (UNAS) mengadakan talkshow bertajuk “Conservation Talk: Generasi Muda dan Konservasi Keanekaragaman Hayati” di Gedung Cyber UNAS, Jakarta Selatan, pada Kamis (15/08). Acara ini merupakan bentuk kepedulian UNAS terhadap konservasi keanekaragaman hayati dan dihadiri oleh 150 peserta, termasuk siswa-siswi SMA se-Jabodetabek dan masyarakat umum yang memiliki minat dalam bidang konservasi.
Acara ini merupakan kolaborasi antara Fakultas Biologi dan Pertanian UNAS, Yayasan Orangutan Indonesia (YAYORIN), Yayasan KIARA, dan Forum Konservasi Orangutan Indonesia (FORINA). Dengan tema “Peran Generasi Muda dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati,” talkshow ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan generasi muda dalam upaya konservasi di Indonesia.
Talkshow ini menghadirkan sejumlah pakar dan praktisi konservasi terkemuka, seperti Rahayu Oktaviani, M.Sc dari Yayasan KIARA; Dr. Suci Atmoko, ahli orangutan dan Dosen Fakultas Biologi dan Pertanian UNAS; Natalie J. Robinson, Ph.D Student at Rutgers University; Feriska Lindayu, Ketua Lutung Forum Studi Primata (FSP) UNAS; Aulia Wijiasih R.A., Pembina YAYORIN; dan Gail Campbell-Smith, Ph.D dari Yayasan IAR Indonesia. Talkshow ini dimoderatori oleh Ronna Saab dari FORINA.
Ketua Pelaksana, Dr. Fitriah Basalamah, Kepala Program Studi Magister Biologi UNAS, menyampaikan kebanggaannya atas partisipasi aktif para peserta dan kolaborasi dari berbagai pihak. “Kami sangat bangga melihat antusiasme peserta, terutama generasi muda yang menjadi harapan masa depan konservasi di Indonesia. Dengan acara ini, kami berharap dapat menumbuhkan kesadaran dan komitmen kuat untuk melestarikan keanekaragaman hayati yang kita miliki,” ujarnya.
Dekan Fakultas Biologi UNAS, Dr. Fachruddin Mangunjaya, juga berharap kegiatan ini bisa menginspirasi generasi muda untuk lebih peduli dan aktif dalam konservasi. “Kami berharap para peserta memahami pentingnya peran mereka dalam menjaga keanekaragaman hayati. Generasi muda memiliki tanggung jawab besar untuk melanjutkan upaya konservasi demi keberlanjutan kehidupan di masa depan,” katanya.
Direktur Eksekutif YAYORIN, Iman Sapari, menegaskan pentingnya tema yang diangkat dalam talkshow ini. “Tema ‘Conservation Talk’ sangat relevan, terutama di tengah tantangan besar yang kita hadapi saat ini. Keanekaragaman hayati adalah jantung dari keberlanjutan kehidupan di bumi. Tanpa flora dan fauna yang beragam, kita akan kehilangan keseimbangan ekosistem yang telah menopang kehidupan manusia selama ribuan tahun,” jelasnya.
Acara ini juga ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Fakultas Biologi dan Pertanian UNAS, YAYORIN, Yayasan KIARA, FORINA, dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Biologi SMA. Kerja sama ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara akademisi, LSM, dan praktisi konservasi dalam upaya melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia. Diharapkan kesepakatan ini akan membuka jalan bagi program-program kolaboratif yang lebih efektif dan berkelanjutan di masa depan. (MPR)