Jakarta(UNAS) – Pada tanggal 26 Juli 2024, Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional (UNAS) berkolaborasi dengan Seoul Factory for The Performing Arts dan Laboratorium Teater Ciputat untuk menyelenggarakan Seminar dan Workshop Teater dengan tema “Shakespeare in Asia”. Acara ini berlangsung secara onsite di Exhibition Room, Lounge Universitas Nasional, dan dihadiri oleh berbagai fasilitator dan pembicara ternama seperti Hyoung Taek Limb (Director of Seoul Factory for The Performing Arts), Ari J. Adipurwawidjana, Wawat Rahwati, penulis Sabrina Yoon, serta moderator Rosida Erowati.
Workshop ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang teknik-teknik dasar teater, dengan fokus khusus pada bagaimana gerakan tubuh dan suara dapat bekerja secara harmonis dalam sebuah pertunjukan. Para peserta mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung dari para ahli teater dari Seoul Factory for The Performing Arts dan Sabrina Yoon, seorang penulis naskah, koreografer, sekaligus aktris dari Korea Selatan. Mereka berbagi pengalaman dan keahlian dalam menciptakan performa teater yang memukau, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas mahasiswa dalam bidang seni pertunjukan, khususnya teater.
Seoul Factory for The Performing Arts, sebuah lembaga seni terkenal di Korea Selatan, membawa pengalaman dan pengetahuan mereka dalam mengembangkan teater kontemporer ke UNAS. Menurut Hyoung Taek Limb, workshop berjudul “Based On Viewpoints Training: Harmony Between Your Movement and Voice” ini menjelaskan tentang sudut pandang yang bertujuan untuk memahami diri sendiri, tubuh, dan pikiran, serta dapat mengenali semua yang ada di sekeliling. Ia menyampaikan harapannya bahwa workshop ini dapat membawa hal yang menyenangkan bagi semua peserta.
Sabina Yoon menambahkan, “Teater di atas panggung itu seperti membuat dunia baru. Itulah mengapa kita harus berada dalam pekerjaan yang sama pada waktu yang sama dengan bahasa yang berbeda. Namun, itu tidak mudah karena kita sangat berbeda; kita menggunakan kata-kata yang berbeda, gerakan yang berbeda, latar belakang yang berbeda. Itulah sebabnya kita perlu waktu untuk belajar cara berkomunikasi dengan bahasa yang sama di panggung. Saya pikir ini akan menjadi semacam pelatihan untuk kolaborasi kita.”
Acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi para peserta dalam memahami dunia teater, serta menginspirasi mereka untuk mengembangkan keterampilan dan kreativitas dalam seni pertunjukan. Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional berharap agar kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan budaya dan seni di kampus dan masyarakat luas.
Melalui workshop ini, mahasiswa berteater di UNAS diharapkan mampu menjadi penerus budaya Nusantara, menjaga dan mengembangkan seni teater dengan semangat baru dan inovasi yang didapatkan dari kolaborasi internasional ini. Dengan demikian, seni teater tidak hanya menjadi media ekspresi, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat hubungan antarbudaya dan meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya Nusantara. (MPR)