Jakarta (UNAS) – Ketua Pusat Pengajian Islam (PPI) Universitas Nasional (UNAS), Dr. Fachruddin M. Mangunjaya, M.Si., mengajak para santri di Pondok Pesantren Kun Karima La Tansa 3 untuk peduli mengenai isu iklim dan lingkungan. Hal ini disampaikan dalam Kuliah Umum bertajuk “Islam dan Perubahan Iklim” yang diadakan pada Senin (22/07).

“Upaya untuk peduli akan iklim dan lingkungan merupakan sebuah kewajiban bagi seluruh manusia di bumi. Terlebih banyak ayat-ayat di Al-Qur’an yang secara tegas mengajak kita untuk berperilaku ramah lingkungan dalam mencegah perubahan iklim,” ucap Dr. Fachruddin.

Ketua Pusat Pengajian Islam (PPI) Universitas Nasional (UNAS), Dr. Fachruddin M. Mangunjaya, M.Si., saat memberikan kuliah umum.

Ia menjelaskan bahwa terdapat 1.108 ayat kauniah dalam Al Qur’an yang menyebutkan istilah atau kata tentang air, api, bulan, bumi, langit, matahari, dan zarrah. “Hal ini menunjukkan bahwa Islam sangat peduli terhadap alam semesta, dan ini sudah diterapkan sejak zaman dahulu,” tambahnya.

Upaya Menjaga Iklim dan Lingkungan

Perubahan iklim tidak hanya berdampak pada kelangsungan hidup manusia, tetapi juga pada satwa dan tumbuhan. Oleh karena itu, dibutuhkan tindakan nyata untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, salah satunya melalui Program Ekopesantren yang telah dilakukan di Pondok Pesantren Kun Karima La Tansa 3, Pandeglang, Banten.

Dr. Fachruddin menambahkan bahwa program Ekopesantren adalah wadah bagi para santri untuk berkontribusi terhadap lingkungan sekitar mereka, terutama di pondok pesantren. “Ini adalah aksi nyata untuk mendorong santri peduli terhadap lingkungan melalui kegiatan seperti penanaman pohon, sanitasi, gaya hidup sehat, dan lainnya,” jelasnya saat diwawancarai oleh Humas UNAS.

Pembinaan Berkelanjutan

Dekan Fakultas Biologi dan Pertanian UNAS itu melanjutkan bahwa meskipun program Ekopesantren telah berakhir, PPI UNAS akan terus melakukan pembinaan untuk memastikan upaya menjaga lingkungan dan mencegah perubahan iklim dapat berlanjut.

“Program Ekopesantren merupakan langkah awal kami dalam mendorong pondok pesantren untuk menjaga lingkungan dan mengenali dampak perubahan iklim. Kami berharap pondok pesantren dapat melanjutkan kegiatan positif lainnya dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan,” ungkapnya.

Sebelumnya, tim PPI UNAS bersama mahasiswa Biologi telah mengunjungi Pondok Pesantren Kun Karima La Tansa 3 untuk kegiatan Ekopesantren. Selain kuliah umum, kegiatan lainnya termasuk penanaman pohon dan eksplorasi satwa di lingkungan pesantren.

Dengan inisiatif ini, diharapkan kesadaran dan aksi nyata untuk menjaga lingkungan dapat terus ditingkatkan, sesuai dengan ajaran Islam yang mengajarkan kepedulian terhadap alam semesta.

Harapan Ke Depan

Melalui program Ekopesantren dan berbagai kegiatan lainnya, PPI UNAS berharap dapat menciptakan kesadaran yang lebih luas tentang pentingnya menjaga lingkungan. Dr. Fachruddin berharap, dengan adanya program-program ini, semakin banyak pondok pesantren yang terinspirasi untuk mengadopsi praktik-praktik ramah lingkungan dan berperan aktif dalam upaya konservasi.

“Kami berharap upaya ini dapat memberikan dampak positif yang nyata, tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi generasi mendatang. Semoga santri-santri kita dapat menjadi pionir dalam menjaga dan melestarikan alam, sesuai dengan ajaran Islam yang mengajarkan kita untuk menjadi khalifah di bumi ini,” pungkas Dr. Fachruddin.

Dengan demikian, program Ekopesantren diharapkan dapat terus berlanjut dan berkembang, memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi lingkungan dan komunitas pesantren di seluruh Indonesia. (MPR)