Jonggol (UNAS) – Kepala Program Studi Agroteknologi, Ir. Etty Hesthiati, M.Si., dan  Ir. Inkorena G.S. Sukartono, M. Agr, sebagai dosen Agroteknologi  melakukan kunjungan kerja ke perusahaan Forever Green yang bergerak di bidang perkebunan hidroponik, di daerah Jonggol. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau secara langsung perkembangan mahasiswa yang sedang melaksanakan program magang di perusahaan tersebut, rabu (18/06).

Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Universitas Nasional berkesempatan untuk mengikuti program magang mandiri melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di perusahaan Forever Green, Jonggol. Perusahaan ini dikenal sebagai perkebunan yang bergerak di bidang hidroponik di Indonesia. Program magang ini sudah berlangsung selama 5 bulan, dimulai pada februari 2024 dan berakhir pada Juni 2024. Sebanyak 4 (empat) mahasiswa mengikuti program ini. Mereka mendapatkan kesempatan untuk belajar dan bekerja langsung di lapangan, mendalami teknologi dan praktik budidaya tanaman hidroponik.

Kepala Program Studi Agroteknologi, Ir. Etty Hesthiati, M.Si., saat meninaju kegiatan mahasiswa yang magang di Forever Green, Jonggol.

Forever Green merupakan perusahaan yang berfokus pada teknologi pertanian modern, khususnya hidroponik. Berlokasi di Jonggol, perusahaan ini telah berhasil mengembangkan berbagai metode inovatif dalam budidaya tanaman tanpa tanah. Dengan memanfaatkan teknologi canggih dan ramah lingkungan, Forever Green mampu menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi dan berkelanjutan.

Selama program magang, para mahasiswa mendapatkan pengalaman berharga di berbagai aspek pertanian hidroponik, mereka dilibatkan dalam seluruh proses produksi, mulai dari penyemaian benih, perawatan tanaman, hingga panen dan pengemasan. Selain itu, mahasiswa juga diajarkan tentang manajemen sistem hidroponik, pengendalian hama dan penyakit, serta penggunaan teknologi sensor untuk memonitor pertumbuhan tanaman.

“Di tempat ini, Saya dapat mengaplikasikan langsung Materi materi yang telah saya pelajari di kampus seperti mata kuliah hidroponik yaitu bagaimana cara pembuatan larutan nutrisi, penyemaian, pindah taman, perawatan tanaman hingga pasca panen,” ujar Aninda, salah satu mahasiswa peserta magang. Program magang ini tidak hanya memberikan manfaat bagi mahasiswa, tetapi juga berkontribusi dalam pengembangan karir mereka di masa depan. Dengan keterampilan dan pengetahuan yang mereka peroleh, diharapkan para mahasiswa dapat menjadi tenaga ahli yang siap bersaing di industri pertanian modern.

Ir. Etty Hesthiati, M.Si., Ketua Program Studi Agroteknologi Universitas Nasional, menyatakan, ” Tugas yang harus dilaksanakan para mahasiswa magang adalah melaksanakan sesuai aturan yang diberlakukan oleh pihak managemen.  Namun kami dari Program Studi Agroteknologi Universitas Nasional selalu berpesan agar mahasiswa bisa belajar sebanyak-banyaknya bukan hanya teknik budidaya hidroponiknya namun juga sampai ke penanganan pasca panen dan pemasaran. Selain itu juga belajar komunikasi yang baik guna menjalin hubungan antar pelaku dan aspek sosiologinya.”

Dengan berakhirnya program magang ini, diharapkan kerjasama antara Universitas Nasional dan Forever Green dapat terus berlanjut dan semakin erat. Kedua belah pihak berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan pendidikan dan teknologi pertanian di Indonesia. Forever Green juga mengungkapkan apresiasinya terhadap kontribusi para mahasiswa magang. ” Selagi kerja lapangan tidak ada protes dari tim yang ada dilapangan dan tugas dikumpulkan dengan baik walaupun ada sedikit revisi, saya akan memberikan nilai yang cukup ok, jadi mereka bisa kembali ke kampus dengan nilai yang baik.,” kata Michael James Kopot, Co-Founder & Owner at Forever Green Hydroponic Farm. (MPR)