Jakarta (UNAS) – Pelatihan Service Excellent bagi tenaga Pendidikan di lingkungan Universitas Nasional hari kedua yang di fasilitator Biro Administrasi Sumber Daya Manusia lancar digelar pada Sabtu (18/05) di ruang 2.301 UNAS. Pelatihan Service Excellent tersebut bertujuan untuk menciptakan pelayanan yang memuaskan, berkualitas, profesional dan berintegritas kepada pengguna jasa atau mahasiswa/calon mahasiswa di UNAS.

Kepala BSDM Prof. Dr. Ir. Edi Sugiono, S.E., M.M mengungkapkan dalam sambutannya bahwa pelatihan Service Excellent selain rekomendasi dari hasil Rapat Tinjauan Mutu (RTM) juga merupakan agenda rutin yang harus dilakukan untuk bisa memberikan pelayanan prima. “Dalam pelatihan ini para peserta akan mengerti bagaimana tips dan trik dalam memberikan pelayanan yang maksimal terhadap pelanggan di era digital seperti ini, karena ini merupakan bidang jasa, jadi baik buruknya suatu instansi adalah tergantung dari pelayanan kita”, ujarnya.

Service Excellent adalah kepedulian kepada pelanggan untuk membahagiakan orang lain dengan menyelaraskan sikap, perhatian, tanggung jawab dengan penuh integritas untuk mewujudkan kepuasan pelanggan. Adapun pelatihan diisi dengan Tes tertulis dan Wawancara.

Salah satu peserta pelatihan Nur Wahidin, S.Kep., M.M menyampaikan dengan adanya pelatihan Service Excellent dapat menambah kepercayaan diri dalam menangani customer. “Tentunya dengan pelatihan tersebut dapat menambah kepercayaan diri ketika berhadapan dengan customer secara langsung, memberikan service terbaik dan juga menambah nilai diri karena di akhir pelatihan terdapat tes yang menentukan kita kompeten atau tidak,” kata Nur.

Pelatihan Service Excellent hari ke dua dipandu oleh 2 asesor yaitu Ade Widyasari, dan Elly M. Ningsih memberikan putusan bagi peserta pelatihan bahwa mereka berkompeten dan layak mendapatkan sertifikat dari BNSP atau tidak.

Dalam pelatihan, komponen penting dalam memberikan pelayanan prima yang berintegritas adalah sikap dan skill. Selain pemaparan materi, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan praktek secara langsung untuk mengaplikasikan teori yang disampaikan. Diakhir kegiatan para peserta akan diberikan studi kasus yang mana kasus tersebut bisa diselesaikan dengan baik dan dipandu oleh asesor. (TIN)